Ilustrasi - Apa perbedaan antara histori, stori, dan misteri? (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Istilah histori, stori, dan misteri kerap digunakan secara bergantian dalam percakapan publik, penulisan, hingga konten digital. Meski penulisan dan pengucapannya hampir mirip, ketiga istilah ini memiliki makna berbeda, baik secara bahasa maupun teori keilmuan.
Ketidakjelasan penggunaan istilah yang berasal dari bahasa Inggris serta Yunani Kuno ini dinilai dapat menimbulkan kekeliruan dalam membedakan antara fakta, narasi, dan spekulasi. Lantas, apa sebenarnya perbedaan ketiga istilah itu? Berikut ulasannya yang dihimpun dari berbagai sumber.
Secara bahasa, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) histori diartikan sebagai sejarah. Adapun sejarah, dalam KBBI, dartikan sebagai asal-usul (keturunan) silsilah; pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Sedangkan stori, dalam KBBI diartikan sebagai dongeng; kisah; cerita. Diartikan juga sebagai kabar angin; desas-desus. Sementara misteri, dalam KBBI diartikan sebagai sesuatu yang masih belum jelas (masih menjadi teka-teki; masih belum terbuka rahasianya).
Secara teoretis, histori merujuk pada catatan peristiwa nyata masa lalu yang disusun berdasarkan metode ilmiah. Dalam kajian sejarah, suatu peristiwa baru dapat disebut histori apabila didukung bukti yang dapat diverifikasi, seperti dokumen, artefak, atau sumber primer lainnya.
Histori menuntut objektivitas, kritik sumber, dan tanggung jawab akademik, sehingga tidak semua kisah masa lalu otomatis tergolong sejarah. Salah satu alasannya ialah untuk menjaga keakuratan informasi.
Sementara itu, stori adalah narasi atau cerita yang disampaikan untuk tujuan komunikasi, hiburan, atau refleksi makna. Stori biasanya tidak mensyaratkan pembuktian faktual karena fokusnya berada pada alur, pesan, dan sudut pandang pencerita.
Stori bisa bersumber dari peristiwa nyata ataupun tidak. Ia dapat berupa fiksi atau interpretasi subjektif atas suatu kejadian. Novel sejarah, film biopik, hingga cerita rakyat termasuk stori. Ia menjelaskan bagaimana kisah itu diceritakan, bukan seberapa akurat faktanya.
Adapun misteri berada di wilayah ketidakpastian. Dalam teori pengetahuan, misteri merujuk pada peristiwa atau fenomena yang belum dapat dijelaskan secara final karena keterbatasan data atau masih adanya perdebatan ilmiah.
Misteri bukanlah fakta yang mapan seperti histori, dan bukan pula sekadar narasi seperti stori, melainkan objek kajian yang masih terbuka untuk penelitian lebih lanjut. Misteri bisa berakhir jadi histori jika bukti baru ditemukan, atau justru berubah menjadi stori ketika diolah secara imajinatif.
Di era banjir informasi, batas antara fakta dan cerita sering kabur. Memahami perbedaan histori, stori, dan misteri dapat membantu kita tidak mudah percaya narasi viral, membedakan pengetahuan dari hiburan, hingga bersikap kritis terhadap klaim sejarah dan “teori tersembunyi”. (*)
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Perbedaan histori dan stori Pengertian histori apa itu stori misteri sejarah

























