Kamis, 18/12/2025 03:56 WIB

Anak Tak Perlu Koding, Wamen Stella: Lulusan Computer Science Menganggur





Wamen Stella mengatakan pembuatan koding melalui AI jauh lebih cepat dan lebih murah daripada dirancang secara konvensional oleh manusia.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menepis anggapan bahwa anak usia dini perlu belajar membuat koding di tengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini.

Sebab, mengingat kecerdasan buatan (AI) yang kian canggih, pembuatan koding melalui AI jauh lebih cepat dan lebih murah daripada dirancang secara konvensional oleh manusia.

Hal ini disampaikan saat berbicara dalam kegiatan 2025 International Symposium on Early Childhood Education and Development (ECED), di Jakarta pada Rabu (17/12).

"Yang pasti bukan mengajarkan anak membuat koding. Karena pada saat ini membuat koding itu AI jauh lebih murah dan jauh lebih cepat. Tapi berpikir sebenarnya apa itu koding," kata Wamen Stella.

"Itu mungkin bisa tepat. Tapi kalau mengajarkan bagaimana membuat koding saja, sekarang ada data bahwa graduate computer science itu enggak dapat pekerjaan, karena lebih murah mempekerjakan AI," dia menambahkan.

Alih-alih mengajarkan cara membuat koding, menurut Wamen Stella, anak lebih baik diajari cara memahami struktur yang ada di dalam koding. Pemahaman tentang struktur ini akan banyak membantu perkembangan kemampuan berpikir.

"Di masalah-masalah baru yang kita temui biasanya strukturnya sama. Jadi kelihatannya masalahnya beda, tapi di dalamnya strukturnya sama. Orang yang bisa melihat struktur akan mampu memecahkan masalah-masalah yang kelihatannya sama tapi di dalamnya sama," ujar Wamen Stella.

Sementara itu, CEO Tanoto Foundation, Benny Lee, mengatakan kegiatan simposium internasional bertujuan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, dalam upaya mempersiapkan sumber daya unggul di masa depan melalui investasi anak usia dini.

Untuk mencapai tujuan ini, perlu intervensi di masa-masa awal kehidupan yang dikenal sebagai periode pertumbuhan otak dan pembentukan karakter.

"Tidak ada satu institusi, sektor kesehatan, pendidikan, proteksi kesehatan, komunitas berjalan sendiri-sendiri. anak tumbuh dalam komunitas, dan perkembangan nasional tergantung pada kerja bersama," kata Lee.

KEYWORD :

Stella Christie Pelajaran Koding Lulusan Computer Science Wakil Menteri Diktisaintek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :