Ilustrasi - ini makna Isra Mikraj (Foto: Pexels/Khalili)
Jakarta, Jurnas.com - Peristiwa Isra Mikraj merupakan salah satu momen paling penting dalam sejarah Islam yang sarat dengan makna spiritual dan nilai kehidupan.
Bukan sekadar kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW, Isra Mikraj menjadi fondasi ajaran ibadah dan pedoman moral yang relevan bagi umat Islam sepanjang zaman.
Isra Mikraj adalah perjalanan agung Nabi Muhammad SAW yang terjadi dalam satu malam, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, lalu dilanjutkan naik ke Sidratul Muntaha.
Peristiwa ini ditegaskan dalam Al-Qur’an sebagai tanda kebesaran Allah SWT dan keistimewaan Rasulullah SAW. Allah berfirman bahwa perjalanan tersebut bertujuan memperlihatkan sebagian tanda-tanda kekuasaan-Nya, sehingga menjadi bukti bahwa segala hal berada dalam kehendak Allah.
Makna paling utama dari Isra Mikraj bagi umat Islam adalah diwajibkannya salat lima waktu. Salat bukan hanya ritual ibadah, tetapi juga sarana komunikasi langsung antara hamba dan Allah SWT. Melalui salat, umat Islam diajarkan disiplin, ketundukan, dan kesadaran spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Kewajiban salat yang diterima langsung oleh Nabi Muhammad SAW tanpa perantara menegaskan posisi salat sebagai tiang agama dan fondasi utama keimanan.
Isra Mikraj juga mengandung pesan tentang keteguhan iman dan kesabaran. Peristiwa ini terjadi pada masa sulit dalam kehidupan Nabi, setelah wafatnya Khadijah RA dan Abu Thalib, yang dikenal sebagai tahun kesedihan.
Isra Mikraj menjadi penguat hati Rasulullah SAW bahwa pertolongan Allah selalu datang, bahkan di tengah ujian terberat. Pesan ini relevan bagi umat Islam untuk tetap teguh dan optimis dalam menghadapi cobaan hidup.
Selain itu, Isra Mikraj mengajarkan pentingnya menjaga hubungan horizontal dan vertikal. Perjalanan Nabi dari bumi ke langit menggambarkan keseimbangan antara tanggung jawab sosial di dunia dan kewajiban spiritual kepada Allah.
Umat Islam diajak untuk tidak hanya fokus pada ibadah ritual, tetapi juga mengamalkan nilai keadilan, kejujuran, dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Makna lain yang tak kalah penting adalah pengakuan atas kesucian Masjidil Aqsa sebagai bagian dari tempat suci umat Islam.
Isra Mikraj menegaskan ikatan spiritual antara Masjidil Haram, Masjidil Nabawi, dan Masjidil Aqsa, sekaligus mengingatkan umat Islam akan pentingnya menjaga dan menghormati tempat-tempat suci tersebut.
Isra Mikraj juga mengajarkan bahwa keimanan tidak selalu dapat diukur dengan logika semata. Banyak kaum Quraisy saat itu meragukan peristiwa ini, namun para sahabat yang beriman, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, menerimanya dengan penuh keyakinan. Dari sini, umat Islam belajar tentang keimanan yang dilandasi kepercayaan penuh kepada Allah dan Rasul-Nya.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Info Keislaman Isra Mikraj bulan Rajab Sejarah Islam

























