Ilustrasi superflu di Inggris (Foto: Daily Star)
Jakarta, Jurnas.com - Inggris saat ini sedang dihantui oleh mewabahnya superflu. Sejauh ini, ribuan orang dirawat di rumah sakit, termasuk anak-anak yang dianggap sebagai kelompok paling rentan.
Menurut pakar penyakit menular Universitas Oxford, James Hay, penyebaran virus dan tingkat keparahan penyakit tersebut saat ini masih dalam batas wajar di kalangan para ahli flu.
Dia menyebut subtipe flu yang dominan tahun ini dikenal dengan istilah influenza A/H3N2. Subtipe ini sudah ada sejak 1968 dan fenomena superflu sudah terjadi setiap beberapa tahun sekali.
"Situasinya sebanding dengan tahun-tahun sebelumnya setelah memperhitungkan awal musim yang lebih cepat, seperti yang ditunjukkan oleh analisis terbaru yang saya dan kolega saya lakukan," kata Hay dikutip dari Daily Star pada Minggu (14/12).
Hay mengatakan musim flu di Inggris dimulai lebih awal daripada di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Berdasarkan data Badan Keamanan Kesehatan Inggris, wilayah utara dan Midlands mengalami tingkat flu yang lebih tinggi meski tidak signifikan.
"Anak-anak dan remaja lebih mungkin terinfeksi karena tingkat kontak mereka yang tinggi di sekolah, tempat penyebaran virus banyak terjadi, dan juga karena sistem kekebalan tubuh mereka kurang berpengalaman dalam menghadapi virus flu," ujar Hay.
Sementara itu, lanjut Hay, orang dewasa cenderung lebih kecil potensi terinfeksi lantaran memiliki tingkat kontak yang lebih rendah dengan orang lain. Lagipula, sistem kekebalan orang dewasa sudah lebih matang.
Sebaliknya, orang yang berusia di atas 64 tahun juga rentan terinfeksi superflu. Kondisi bisa memburuk apabila mereka memiliki penyakit bawaan, yang menyebabkan superflu melemahkan sistem kekebalan tubuh.
"Bayi juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum berkembang," dia menambahkan.
Apabila telah terinfeksi superflu, Hay menyarankan agar masyarakat tetap berada di rumah dan menghabiskan waktu beristirahat. Dalam sebagian besar kasus, penderita akan sembuh dengan sendirinya. Dia juga menekankan pentingnya vaksinasi flu.
"Semakin cepat semakin baik! Bahkan setelah epidemi mencapai puncaknya, akan membutuhkan beberapa bulan sebelum kasus kembali ke tingkat rendah. Masih ada risiko infeksi selama waktu itu," kata dia.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Wabah Superflu Influenza Inggris Masalah Pernapasan




















