Ilustrasi - Cokelat hitam (Foto: Pexels/Anna Tarazepich)
Jakarta, Jurnas.com - Menikmati cokelat hitam dan kopi ternyata bukan sekadar soal rasa, tetapi juga berpotensi berkaitan dengan proses penuaan yang lebih lambat alias awet muda. Penelitian terhadap sekitar 1.600 orang dewasa menemukan kadar theobromine yang lebih tinggi dalam darah berhubungan dengan usia biologis yang lebih muda.
Studi ini dilakukan oleh tim peneliti King’s College London yang dipimpin Dr. Ramy Saad, seorang ahli genetika yang meneliti hubungan molekul makanan dengan penanda penuaan DNA. Usia biologis sendiri menggambarkan kondisi jaringan dan organ tubuh, yang tidak selalu sejalan dengan usia kronologis.
“Studi kami menemukan keterkaitan antara salah satu komponen utama dalam cokelat hitam dengan kondisi tubuh yang tetap lebih muda dalam jangka waktu lebih lama,” ujar Profesor Jordana Bell, profesor epigenomik di King’s College London dikutip dari Earth.com pada Minggu (14/12).
5 Jenis Sayuran yang Bisa Bikin Awet Muda
Untuk mengukurnya, peneliti menggunakan jam epigenetik berbasis metilasi DNA, termasuk metode GrimAge yang dikenal sensitif dalam memprediksi risiko penuaan. Selain itu, mereka juga menilai panjang telomer melalui pendekatan DNAmTL, yakni penaksiran berbasis pola metilasi DNA.
Theobromine menjadi fokus utama karena senyawa ini secara alami terdapat dalam biji kakao dan juga kopi. Senyawa ini masih satu keluarga dengan kafein, namun memiliki karakteristik biologis yang berbeda dalam memengaruhi jantung, pembuluh darah, dan peradangan.
Hasil analisis menunjukkan, individu dengan kadar theobromine lebih tinggi cenderung mengalami perlambatan penuaan epigenetik serta memiliki perkiraan telomer yang lebih panjang. Temuan ini tetap konsisten meski peneliti telah memperhitungkan faktor usia, berat badan, kebiasaan merokok, dan paparan kafein.
Menariknya, hubungan tersebut terlihat lebih kuat pada mantan perokok serta ketika pengukuran theobromine dan DNA dilakukan dalam rentang waktu yang berdekatan. Hal ini mengindikasikan bahwa paparan terkini terhadap theobromine mungkin berperan dalam sinyal biologis yang terdeteksi.
Telomer sendiri merupakan pelindung ujung kromosom yang memendek seiring bertambahnya usia dan dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung, kanker, hingga kematian dini. Meski efek theobromine tergolong kecil, pola ini memberi petunjuk bahwa senyawa tersebut berpotensi memengaruhi mekanisme penuaan sel.
Selain theobromine, cokelat hitam juga kaya polifenol yang telah lama dikaitkan dengan manfaat kardiovaskular. Para peneliti menduga theobromine tidak bekerja sendirian, melainkan dapat memperkuat efek senyawa tanaman lain dalam kakao.
Meski demikian, peneliti menegaskan temuan ini bersifat observasional dan belum membuktikan hubungan sebab-akibat. Konsumsi cokelat hitam tetap perlu dibatasi karena kandungan gula dan lemaknya, serta tidak dapat dianggap sebagai “obat awet muda”.
Para ahli menyarankan tetap berfokus pada pola makan sehat secara keseluruhan. Bagi pencinta cokelat, memilih cokelat hitam dengan kadar kakao tinggi dan porsi wajar dinilai sebagai pilihan yang lebih bijak.
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Aging dan membuka peluang riset lanjutan untuk memahami bagaimana senyawa alami dalam kakao dapat berperan dalam proses penuaan manusia. (*)
Sumber: Earth
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Cokelat Hitam Senyawa kopi Awet muda Senyawa yang menunda penuaan kadar theobromine

















