Padi varietas Gamagora 7 yang dikembangkan UGM kini ditanam di banyak daerah (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Varietas padi yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), Gamagora 7, mulai banyak ditanam di berbagai daerah karena dinilai terbukti memiliki masa panen yang lebih pendek.
Selain itu, varietas ini menunjukkan performa yang stabil di berbagai lokasi. Perkembangan tersebut mengindikasikan bahwa inovasi dari ruang riset dapat tumbuh menjadi solusi yang diadopsi masyarakat.
Dikutip dari laman resmi UGM pada Sabtu (13/12), Gamagora 7 berhasil dibudidayakan di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, hingga Pulau Enggano Bengkulu.
Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Prof. Taryono, menjelaskan bahwa Gamagora 7 dikembangkan untuk memberi alternatif varietas yang lebih adaptif bagi petani.
Umur panen yang lebih cepat memberi ruang bagi petani untuk mengatur musim tanam secara lebih fleksibel. Karakter itu menjadi salah satu alasan varietas ini mendapat respons positif di berbagai daerah.
"Kami sebetulnya punya keinginan untuk melepas nomor-nomor gamagora lainnya," kata dia.
Menurut Taryono, pengembangan atau pemuliaan selalu bergerak mengikuti perubahan kondisi dan kebutuhan petani di lapangan. Gamagora 7 menjadi salah satu hasil yang mencerminkan respons terhadap dinamika tersebut, terutama ketika hasil pengujian menunjukkan stabilitas yang baik.
"Harapan kami, varietas ini memberi manfaat nyata bagi petani di berbagai daerah," ujar Taryono.
Taryono menceritakan bahwa Gamagora 7 menjalani proses seleksi dan evaluasi selama bertahun-tahun hingga karakter varietas ini terbentuk dengan lebih kuat. Setiap musim uji menghasilkan catatan baru yang membantu menentukan arah perbaikan varietas.
"Pemuliaan itu seperti memperbaiki kapal bocor, selama kecepatan kita memompa lebih besar dari air yang masuk, kapal akan tetap berjalan. Begitu juga pemuliaan, selalu ada tantangan, tapi kita harus terus bergerak," dia menambahkan.
Supriyanta juga menekankan pentingnya interaksi langsung dengan petani untuk memahami sejauh mana varietas dapat menjawab kebutuhan di lapangan. Dia menyebut bahwa masukan dari petani memperkaya proses riset dan membantu memperkuat rekomendasi budidaya.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Varietas Padi UGM Gamagora 7 Prof Taryono


























