Ilustrasi - Kisah Nabi Musa dan Tongkat Ajaibnya (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kisah Nabi Musa AS dan tongkatnya menjadi salah satu narasi paling kuat dalam sejarah kenabian, menggambarkan bagaimana alat sederhana dapat berubah menjadi simbol kekuasaan Allah Azza Wa Jalla. Melalui tongkat itulah, pesan tauhid, pembebasan, dan keadilan ditegakkan di tengah cobaan hingga penindasan.
Sebelum dideklarasikan sebagai nabi atau utusan Allah, Musa hidup sebagai penggembala di Madyan. Tongkat yang ia bawa digunakan untuk menopang tubuh, menggiring ternak, dan melindungi diri dari bahaya.
Dalam Al-Qur’an, Musa sendiri menjelaskan fungsi tongkatnya sebagai alat keseharian, menegaskan bahwa benda itu tidak memiliki keistimewaan atau keajaiban apa pun secara intrinsik. Nilai luar biasa tongkat tersebut baru muncul ketika Allah menetapkan kehendak-Nya.
Ketika Nabi Musa dipanggil Allah di lembah suci Thuwa, ia diperintahkan untuk melemparkan tongkatnya. Seketika, tongkat itu berubah menjadi ular besar yang bergerak cepat.
Nabi Musa sempat merasa takut, namun Allah meneguhkannya bahwa itu adalah bagian dari tanda kenabian. Peristiwa ini menandai perubahan besar: dari manusia biasa menjadi rasul yang membawa risalah tauhid dan pembebasan.
Tongkat Nabi Musa mencapai puncak perannya saat ia berhadapan dengan Fir`aun. Dalam duel melawan para penyihir kerajaan, tongkat Musa kembali berubah menjadi ular dan menelan seluruh tipu daya sihir mereka. Kejadian ini mengguncang legitimasi kekuasaan Fir’aun, membuktikan bahwa mukjizat Ilahi tidak bisa ditandingi oleh rekayasa manusia.
Mukjizat terbesar tongkat Nabi Musa terjadi ketika ia diperintahkan memukulkannya ke laut. Dengan izin Allah, laut terbelah menjadi dua, menciptakan jalan kering bagi Bani Israil untuk menyelamatkan diri.
Tongkat di sini berfungsi sebagai alat pembebasan, menjadi penghubung antara iman, kepemimpinan, dan pertolongan Tuhan. Setelah itu, laut kembali menyatu dan menenggelamkan pasukan Fir’aun.
Tongkat Nabi Musa bukan sekadar alat mukjizat, tetapi simbol mendalam tentang amanah dan kepemimpinan. Ia menunjukkan bahwa sesuatu yang sederhana dapat menjadi luar biasa ketika digunakan untuk tujuan yang benar dan disertai keimanan.
Kisah ini juga menegaskan bahwa perubahan besar dalam sejarah sering kali dimulai dari keberanian seorang hamba yang taat. Kisah Nabi Musa dan tongkatnya tetap relevan hingga kini.
Ia mengajarkan bahwa keadilan harus diperjuangkan, kezaliman harus dilawan, dan iman harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Tongkat itu menjadi lambang bahwa Tuhan mampu mengangkat hal yang dianggap lemah menjadi sarana perubahan besar bagi umat manusia.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Kisah Inspiratif Nabi Musa Tongkat Ajaib Info Keislaman


























