Jum'at, 12/12/2025 18:44 WIB

Ini Efeknya ketika Kamu Kekurangan atau Kelebihan Natrium





Natrium merupakan mineral esensial yang menjaga keseimbangan cairan tubuh, mendukung fungsi saraf, dan membantu kontraksi otot.

Ilustrasi menambahkan garam yang mengandung natrium ke dalam sayuran (FOTO: SHUTTERSTOCK)

Jakarta, Jurnas.com - Natrium merupakan mineral esensial yang menjaga keseimbangan cairan tubuh, mendukung fungsi saraf, dan membantu kontraksi otot. Dalam jumlah yang tepat, tubuh dapat mempertahankan tekanan darah yang stabil dan memastikan setiap sel bekerja sebagaimana mestinya.

Namun, ketika asupan natrium berada di luar batas kebutuhan normal, baik terlalu rendah maupun terlalu tinggi, risikonya dapat berubah menjadi masalah kesehatan serius.

Kekurangan natrium, atau hiponatremia, terjadi ketika kadar natrium dalam darah turun di bawah batas normal. Kondisi ini biasanya dipicu oleh dehidrasi berat, kehilangan cairan karena diare atau muntah berkepanjangan, konsumsi air berlebihan tanpa elektrolit, atau gangguan hormonal tertentu.

Gejalanya sering tidak disadari pada awalnya, misalnya sakit kepala ringan atau kelelahan, namun dapat berkembang menjadi disorientasi, kebingungan, kejang, hingga koma bila kadar natrium semakin menurun.

Pada beberapa kasus, terutama pada lansia dan pasien rawat inap, hiponatremia dapat meningkatkan risiko jatuh serta memicu komplikasi neurologis.

Di sisi lain, kelebihan natrium jauh lebih umum terjadi, terutama akibat pola makan tinggi garam. Kelebihan natrium dapat meningkatkan volume cairan dalam pembuluh darah, sehingga menambah beban kerja jantung dan memicu kenaikan tekanan darah.

Dalam jangka panjang, pola konsumsi natrium berlebih berkaitan erat dengan risiko hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, dan gangguan fungsi ginjal. Ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkan natrium yang tidak dibutuhkan, sehingga pada orang dengan penyakit ginjal kronis, asupan natrium yang berlebihan dapat mempercepat penurunan fungsi ginjal dan memperburuk edema.

Selain risiko kardiovaskular, konsumsi natrium berlebihan juga berdampak pada kesehatan tulang. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa natrium yang tinggi dapat meningkatkan ekskresi kalsium melalui urin, yang dalam jangka panjang dapat berkontribusi terhadap penurunan kepadatan tulang, terutama pada wanita pascamenopause. Dampaknya mungkin tidak langsung dirasakan, tetapi risiko osteoporosis dapat meningkat bila pola makan ini berlangsung bertahun-tahun.

Menjaga agar asupan natrium tetap dalam batas yang direkomendasikan merupakan strategi pencegahan terbaik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan konsumsi natrium tidak lebih dari 2.000 mg per hari, setara dengan sekitar 5 gram garam dapur.

Sementara itu, beberapa lembaga kesehatan menekankan bahwa kebutuhan dapat bervariasi tergantung kondisi medis, tingkat aktivitas, dan faktor usia. Untuk membantu menjaga keseimbangan, masyarakat disarankan memperhatikan label nutrisi, membatasi makanan olahan, serta meningkatkan konsumsi bahan segar seperti sayuran, buah, dan makanan yang dimasak sendiri.

KEYWORD :

dampak kekurangan natrium bahaya kelebihan natrium apa itu hiponatremia risiko hipertensi akibat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :