Ilustrasi - Mobil listrik dari Nissan (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Perkembangan teknologi kendaraan dalam beberapa tahun terakhir memicu perdebatan tentang mana yang lebih efisien dan ekonomis—mobil listrik atau mobil bensin.
Meskipun keduanya memiliki fungsi sama—mengantar orang dari satu tempat ke tempat lain—cara kerja, biaya operasional, dan dampak lingkungannya berbeda signifikan. Pertanyaan pun muncul, mobil listrik atau mobil bensin, mana yang sebenarnya lebih hemat?
Dari sisi bahan bakar, mobil listrik unggul dalam efisiensi energi. Untuk menempuh jarak yang sama, biaya listrik biasanya jauh lebih rendah dibandingkan konsumsi bensin.
Oktober 2025, Penjualan BYD Melonjak 700 Persen
Perhitungan menunjukkan bahwa mengisi daya mobil listrik penuh bisa setara dengan biaya bahan bakar hanya sepertiga atau bahkan seperempat dari mobil bensin, tergantung tarif listrik dan pola penggunaan. Inilah alasan banyak pengguna kota besar mempertimbangkan beralih ke kendaraan listrik.
Selain itu, mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen bergerak, artinya biaya perawatan cenderung lebih rendah. Tidak ada oli mesin, busi, filter udara, atau sistem knalpot yang perlu diganti rutin.
Komponen utama yang menuntut perawatan adalah baterai, sistem pendingin, dan rem—yang umumnya lebih tahan lama karena sistem pengereman regeneratif. Dengan kata lain, dalam jangka panjang, pemilik bisa menghemat biaya servis berkala.
Namun, mobil bensin masih memiliki keunggulan dari sisi harga pembelian awal dan kemudahan pengisian bahan bakar. Di banyak negara, harga mobil listrik masih lebih tinggi dibandingkan mobil bensin sekelasnya.
BYD Geser Tesla Sebagai Penjual BEV Terbanyak
Selain itu, infrastruktur pengisian listrik belum merata, sehingga pengguna yang sering bepergian jauh masih merasa mobil bensin lebih praktis. Waktu pengisian daya yang relatif lama juga menjadi pertimbangan, walaupun teknologi fast charging terus berkembang.
Mobil bensin juga menawarkan fleksibilitas jangkauan—mengisi bensin hanya butuh beberapa menit dan SPBU tersebar luas. Di sisi lain, baterai mobil listrik dapat menurun kapasitasnya setelah beberapa tahun, yang berarti biaya penggantian bisa cukup mahal, meskipun masa pakainya terus meningkat berkat teknologi baru.
Secara lingkungan, mobil listrik jauh lebih rendah emisi dan menjadi pilihan ramah lingkungan, terutama jika listrik bersumber dari energi terbarukan.
Sementara mobil bensin menghasilkan emisi karbon langsung dari proses pembakaran yang berdampak pada polusi udara dan pemanasan global.
Jika dihitung secara total biaya kepemilikan (total cost of ownership), mobil listrik berpotensi lebih hemat dalam jangka panjang, terutama bagi pengguna perkotaan dengan jarak tempuh harian konsisten dan akses pengisian listrik memadai. Mobil bensin masih unggul dalam aksesibilitas dan fleksibilitas, menjadikannya pilihan realistis bagi pengguna yang sering menempuh perjalanan jauh.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Mobil Listrik mobil bensin Teknologi kendaraan
























