Ilustrasi tubuh sedang demam (Foto: Winel Sutanto/Unsplash)
Jakarta, Jurnas.com - Meriang sering dianggap keluhan sepele oleh banyak orang. Sensasi tubuh tidak nyaman, menggigil ringan, dan rasa lelah biasanya dianggap akan mereda dengan sendirinya setelah beristirahat.
Sebenarnya, meriang merupakan respons alami tubuh saat sistem imun sedang bekerja melawan infeksi. Kondisi ini bisa muncul ketika tubuh terpapar virus atau bakteri, bahkan saat kelelahan ekstrem.
Dalam banyak kasus, meriang ringan dapat ditangani tanpa kunjungan ke dokter. Istirahat cukup, asupan cairan yang memadai, serta konsumsi makanan bergizi biasanya sudah cukup membantu pemulihan.
Namun, terdapat kondisi tertentu yang membuat meriang tidak bisa dianggap remeh. Jika muncul demam tinggi yang tidak turun, nyeri hebat pada otot, atau rasa lemas yang ekstrem, kondisi ini dapat mengindikasikan infeksi yang lebih serius.
Meriang yang berlangsung lebih dari tiga hari juga menjadi tanda peringatan. Demam berkepanjangan bisa berkaitan dengan infeksi virus tertentu, infeksi bakteri, atau kondisi medis lain yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut.
Kelompok rentan seperti bayi, lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis sebaiknya tidak menunda pemeriksaan medis saat mengalami meriang. Sistem imun mereka umumnya lebih lemah sehingga risiko komplikasi lebih tinggi.
Gejala tambahan seperti sesak napas, ruam pada kulit, muntah terus-menerus, atau penurunan kesadaran merupakan tanda darurat. Dalam kondisi ini, penanganan medis harus dilakukan secepat mungkin.
Banyak orang mengandalkan obat penurun panas tanpa memahami penyebab demam. Padahal, penting untuk mengetahui sumber infeksi agar pengobatan dapat dilakukan secara tepat.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan, jika diperlukan, tes laboratorium untuk memastikan penyebab meriang. Langkah ini bertujuan mencegah penyakit berkembang menjadi lebih parah.
Membedakan meriang biasa dan gejala awal penyakit serius memang tidak selalu mudah. Namun, kewaspadaan dan pemantauan kondisi tubuh secara berkala dapat membantu mencegah keterlambatan penanganan.
Pada dasarnya, berobat ke dokter tidak selalu wajib untuk setiap kondisi meriang. Namun, jika gejala berat, berlangsung lama, atau disertai tanda bahaya, konsultasi medis menjadi langkah yang sangat dianjurkan.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
penyebab meriang demam ringan kapan ke dokter




















