Rabu, 10/12/2025 16:34 WIB

Terlalu Sering Konsumsi Manis? Risiko Gagal Ginjal Mengintai





Ilustrasi minuman manis (Foto: Getty Images/Istockphoto)

Jakarta, Jurnas.com - Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis semakin meningkat seiring gaya hidup modern. Minuman kemasan berpemanis, teh manis, kopi sachet, hingga camilan manis menjadi bagian dari menu harian banyak orang tanpa disadari menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang.

Salah satu ancaman serius dari asupan gula berlebih adalah kerusakan ginjal. Meski sering dikaitkan dengan penyakit diabetes, gangguan ginjal sebenarnya bisa dimulai sejak kebiasaan konsumsi gula yang berlebihan berlangsung dalam waktu lama.

Gula berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Kondisi ini memicu kerja ginjal menjadi lebih berat karena harus menyaring darah dengan kadar gula tinggi secara terus-menerus. Lama-kelamaan, fungsi penyaringan ini mengalami penurunan.

Pola makan tinggi gula juga berkontribusi terhadap obesitas dan resistensi insulin. Kedua kondisi ini merupakan faktor risiko utama penyakit ginjal kronis. Semakin lama proses ini berlangsung, semakin besar peluang terjadinya kerusakan permanen pada ginjal.

Minuman berpemanis dalam kemasan menjadi penyumbang utama asupan gula harian. Tanpa disadari, satu botol minuman manis bisa mengandung gula melebihi batas rekomendasi harian yang dianjurkan oleh organisasi kesehatan dunia.

Gagal ginjal tidak terjadi secara tiba-tiba. Prosesnya berlangsung perlahan dan sering tanpa gejala pada tahap awal. Banyak penderita baru menyadari ketika fungsi ginjal sudah turun drastis dan membutuhkan terapi berat seperti cuci darah.

Asupan fruktosa dalam jumlah tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan kadar asam urat dan tekanan darah. Kedua kondisi tersebut memperburuk beban kerja ginjal dan mempercepat kerusakan jaringan ginjal.

Selain itu, konsumsi gula berlebih dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan ini berdampak pada kerusakan pembuluh darah kecil di ginjal yang berperan penting dalam proses penyaringan darah.

Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi minuman berpemanis, memilih air putih sebagai minuman utama, serta memperbanyak asupan serat dari buah dan sayur. Perubahan kecil dalam pola makan dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan ginjal.

Pemeriksaan kesehatan berkala, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes atau hipertensi, sangat disarankan. Deteksi dini dapat memperlambat laju kerusakan ginjal sebelum mencapai tahap kritis.

Kesadaran untuk mengatur asupan gula sejak dini merupakan kunci utama mencegah gagal ginjal. Pola hidup lebih seimbang menjadi investasi penting untuk menjaga fungsi organ vital tetap optimal hingga usia lanjut.

KEYWORD :

minuman manis penyebab gagal ginjal bahaya gula berlebih




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :