Ilustrasi - Ilmuwan Temukan Sistem Sungai Raksasa di Mars, Petunjuk Penting bagi Pencarian Kehidupan (Foto: Earth)
Jakarta, Jurnas.com - Mars bukan sekadar planet kering berdebu. Penelitian terbaru mengungkap bahwa miliaran tahun lalu, planet merah ini memiliki sistem sungai raksasa yang terhubung dalam jaringan hierarkis, mirip seperti sungai-sungai besar di Bumi, meski skalanya lebih kecil. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa Mars purba menyediakan lingkungan ideal bagi munculnya kehidupan.
Tim peneliti dari University of Texas at Austin berhasil merangkai peta global pertama yang menunjukkan 16 daerah aliran sungai (DAS) besar di Mars, masing-masing mencakup lebih dari 100.000 kilometer persegi. Hasil ini diperoleh dengan menyatukan berbagai peta lama berisi lembah, danau purba, saluran air, hingga kipas sedimen yang sebelumnya dipelajari secara terpisah.
“Kita sudah lama tahu Mars punya sungai. Tapi kita baru sekarang memahami betapa terorganisirnya sistem-sistem sungai itu pada skala global,” kata Timothy Goudge, asisten profesor dan salah satu penulis studi dilansir dari Earth.com, pada Rabu (10/12).
Walaupun hanya menutupi sekitar 5 persen dari permukaan purba Mars, keenam belas DAS raksasa ini diperkirakan menyumbang 42 persen sedimen yang diangkut sungai. Pola ini identik dengan Bumi: aliran sungai besar adalah tempat paling efisien dalam memindahkan air, mineral, dan nutrisi.
Semakin panjang aliran, semakin sering air bersentuhan dengan batuan, dan semakin besar peluang terjadinya reaksi kimia yang bisa menyalakan proses biologis.
“Semakin jauh jaraknya, semakin intens interaksi air dan batuan. Itu meningkatkan peluang terbentuknya reaksi kimia yang dapat meninggalkan tanda-tanda kehidupan,” ujar penulis utama, Abdallah S. Zaki.
Karena itu, keenam belas megabasin ini dipandang sebagai lokasi paling menjanjikan untuk mencari jejak kehidupan Mars kuno. Aliran sungai tersebut kemungkinan menghubungkan danau-danau purba, mengisi kawah, dan menumpuk sedimen yang mampu menyimpan biosignature dalam jangka panjang.
Melalui atlas baru ini, para peneliti juga dapat menelusuri ke mana sedimen dari setiap basin bermuara, sehingga mereka bisa mengarahkan misi eksplorasi ke delta, dasar danau, atau muara ngarai yang berpotensi mengawetkan lapisan kaya air. Informasi ini sangat penting karena lapisan-lapisan tersebut merupakan target utama instrumen rover yang mencari mineral dan senyawa organik.
Dengan demikian, fokus penelitian kini bergeser dari sekadar memastikan keberadaan sungai menuju memahami pola dan dampaknya terhadap evolusi lingkungan Mars. Perubahan perspektif ini membantu merancang strategi misi yang lebih tepat, baik untuk pengamatan dari orbit maupun eksplorasi langsung di permukaan.
Peta hidrologi purba ini menjadi petunjuk utama untuk menelusuri di mana Mars mungkin pernah mendukung kehidupan. Studi yang terbit di Proceedings of the National Academy of Sciences ini menegaskan bahwa untuk menemukan jawabannya, manusia harus mengeksplorasi lebih lanjut. (*)
Sumber: Earth
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Aliran Sungai Planet Mars Sungai Mars Potensi Kehidupan di Mars
























