Selasa, 09/12/2025 23:39 WIB

13 Hari Terendam Banjir, Momen Haru Saat Lapas Sibolga Buka Kunjungan Lagi





Air bah surut, tangis pecah di Lapas Sibolga. Keluarga berebut masuk di hari pertama kunjungan

Lapas Sibolga Kembali Buka Layanan Kunjungan Setelah 13 Hari Terendam Banjir Hebat. (Foto: Jurnas/Ist).

Sibolga, Jurnas.com- Lapas Kelas IIA Sibolga kembali membuka layanan kunjungan keluarga setelah 13 hari aktivitas terhenti akibat banjir besar yang melanda wilayah Sibolga dan sekitarnya. Setelah hampir dua pekan diterpa banjir hebat, Lapas Kelas IIA Sibolga akhirnya kembali membuka layanan kunjungan bagi keluarga warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Menurut  Kalapas Sibolga, Tri Purnomo, Selasa (9/12/2025), pembukaan layanan ini jadi momen yang dinanti-nantikan, baik oleh penghuni lapas maupun keluarganya, mengingat akses kunjungan sempat ditutup total karena kondisi darurat.

"Banjir parah yang terjadi sebelumnya dipicu oleh hujan deras berkepanjangan di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Tinggi air bahkan dilaporkan mencapai bahu orang dewasa, termasuk merendam area dalam lapas. Kondisi itu menyebabkan lapas terisolasi selama dua hari, sementara sebagian wilayah Sibolga dan Tapteng terisolasi lebih dari satu minggu," katanya.

Pada masa kejadian, tercatat terdapat 954 warga binaan dan 109 petugas yang berada di dalam lapas. Meski diterjang bencana, seluruh proses pengamanan berjalan baik, dan kondisi WBP tetap terkendali. Setelah normal, layanan kunjungan kembali dibuka dengan jadwal seperti biasa, namun penitipan barang masih ditutup sebagai bagian dari pemulihan operasional pascabencana.

Kalapas Sibolga beserta jajaran turut melakukan kunjung sapa kepada para keluarga yang datang sebagai bentuk dukungan moral atas musibah yang menimpa mereka.

“Layanan kunjungan berjalan aman dan kondusif. Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik meski baru pulih dari bencana,” ujar Kalapas Tri Purnomo.

Meski layanan kembali dibuka, jumlah pengunjung pada hari pertama masih relatif rendah. Tercatat hanya 104 orang keluarga WBP yang hadir. Kendala terbesar adalah akses jalan menuju Sibolga dari Tarutung yang belum bisa ditembus, sehingga pengunjung harus memutar melalui Subulussalam Aceh.

Kondisi ini membuat keluarga WBP yang tinggal di luar wilayah Sibolga sebagian besar belum dapat berkunjung. Kebahagiaan sekaligus haru terlihat dari raut wajah para penghuni lapas dan keluarga yang mengunjungi ketika akhirnya kembali bertemu keluarga setelah masa penuh ketidakpastian akibat banjir.

Pertemuan itu menjadi penyemangat bagi WBP yang selama bencana hanya dapat mengikuti perkembangan kondisi dari dalam lapas. Dengan mulai pulihnya situasi dan berangsur stabilnya cuaca, pihak lapas berharap layanan kunjungan dapat kembali normal sepenuhnya dalam waktu dekat—termasuk membuka kembali penitipan barang ketika kondisi sudah memungkinkan. Kalapas juga memastikan tidak ada korban jiwa, baik para WBP maupun petugas dalam peristiwa banjir itu.

KEYWORD :

Terendam Banjir Kalapas Sibolga banjir besar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :