Kemdiktisaintek bersama perguruan tinggi melakukan tanggap darurat di lokasi bencana Sumatra (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Sebanyak 60 perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Barat (Sumbar), Sumatra Utara (Sumut) sejak akhir November 2025.
Jumlah tersebut meliputi 31 perguruan tinggi di Aceh (4 negeri dan 27 swasta), 15 perguruan tinggi di Sumbar (9 negeri dan 6 swasta), dan 14 perguruan tinggi di Sumut (1 negeri dan 13 swasta).
Sebagian besar kegiatan belajar mengajar terhenti akibat akses kampus yang terputus, kerusakan bangunan, pemadaman listrik dan internet, serta kondisi sivitas akademika yang mengungsi atau terdampak secara langsung.
Kemdiktisaintek juga mencatat jumlah sivitas akademika yang terdampak mencapai 21.911 orang, terdiri 1.179 dosen perguruan tinggi negeri (PTN) dan 151 perguruan tinggi swasta (PTS), 1.534 tenaga pendidik PTN dan 233 tenaga pendidik PTS, 14.359 mahasiswa PTN dan 1.875 mahasiswa PTS.
Dari hasil asesmen awal, berbagai fasilitas pendidikan tinggi mengalami kerusakan, meliputi ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas penunjang ambruk atau terendam, peralatan komputer dan sarana pembelajaran rusak, gedung kampus mengalami keretakan hingga roboh, akses jalan menuju kampus terputus akibat longsor, listrik dan jaringan internet belum berfungsi di banyak lokasi.
Oleh karena itu, Kemdiktisaintek telah melakukan langkah cepat berupa koordinasi dengan kampus di wilayah terdampak, pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan lembaga terkait untuk pendataan dampak dan kebutuhan darurat.
Lalu, mobilisasi bantuan darurat, termasuk logistik, air bersih, pakaian, obat-obatan, sanitary kit, serta dukungan psikososial bagi mahasiswa dan tenaga pendidik.
Juga, persiapan skema pemulihan awal, termasuk revitalisasi sarpras pendidikan dan relokasi pembelajaran sementara.
"Dalam situasi darurat seperti yang terjadi di Sumatra, kehadiran akademisi, peneliti, dan mahasiswa di lapangan menjadi wujud nyata bahwa ilmu, teknologi, dan inovasi harus bekerja untuk masyarakat. Kami memastikan seluruh sumber daya perguruan tinggi bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran," ujar Mendiktisaintek Brian Yuliarto pada akhir November lalu.
Upaya menggalang solidaritas perguruan tinggi juga dilakukan. Puluhan kampus dari berbagai provinsi telah mengirim tim medis dan relawan, bantuan logistik dan sembako, layanan trauma healing dan psikososial, penggalangan dana dan posko bantuan, fasilitas kesehatan dan ambulans.
Ada pula bantuan struktural untuk mahasiswa terdampak, seperti keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT), beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, bantuan biaya hidup, hingga pendampingan psikologis, juga telah disalurkan oleh banyak kampus.
Sejumlah perguruan tinggi antara lain Universitas Mataram (Unram), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang telah memberikan keringanan UKT, beasiswa khusus, bantuan pembelajaran dan logistik, bantuan biaya hidup, serta pendampingan psikososial.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Bencana Sumatra Bantuan Kemdiktisaintek Tanggap Darurat Bencana Brian Yuliarto

























