Dampak banjir bandang dan longsor yang menerjang sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera. Foto: ylbhi/jurnas
ACEH, Jurnas.com - Pengurus Badan Penanggulangan Bencana Gerakan Rakyat (Bagana GR) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan Aceh, Dr. Teuku Yose Mahmudin Akbar Sp BS dikabarkan sempat terjebak dan hilang selama enam hari kertika musibah banjir dan longsor melanda wilayah Sumatera dan Aceh.
Demikian dituturkan Wakil Ketua Bagana GR Pusat Prof. Dr. dr. Arlinda Sari Wahyuni M.Kes, yang juga menjabat Ketua Yayasan Rumah Dakwah Indonesia, melalui keterangannya, Sabtu (6/12/2025).
Guru Besar Univerias Sumatera Utara ini menuturkan, pada saat bencana banjir dan tanah longsor melanda wilayah Sumatera dan Aceh, khususnya di Tapanuli Tengah, Sibolga dan Padang Sidempuan Sumatera Utara pada Rabu (26/11/2025), Dr Yose hilang kontak. Pada saat itu ia sedang bertugas ke Medan.
“Tim Bagana GR baru mendapat kabar keberadaan Dr Yose pada Ahad (30/11/2025) sore. jadi sudah hampir enam hari kabar tentang keberadaan Dr Yose baru kami ketahui,” ungkap Dr Arlinda.
Namun diakui Dr Arlinda, dari kejadian tersebut ada hikmah yang luar biasa, sehingga Tim Bagana GR mendapat banyak informasi secara langsung tentang kondisi lapangan dari Dr Yose, khususnya di daerah Kuala Simpang, terutama di daerah Bukit Tempurung, warga masyarakat di sana belum tersentuh sama sekali dan banyak membutuhkan bantuan.
“Kondisinya benar-benar terisolir, akses jalan terputus, jaringan komunikasi dan jaringan listrik juga terputus, sementara persedian makanan yang dimiliki masing-masing warga semakin hari semakin menipis,” ujarnya.
Mendapat informasi dan kondisi seperti itu, lanjut Dr Arlinda, Yayasan Roemah Dakwah Indonesia bersama Tim Bagana GR Sumbagut Aceh langsung bergerak.
“Selasa, 2 Desember 2025, kami mengirimkan bantuan dari Medan ke Bukit Tempurung dan Kuala Simpang, melalui Dr Yose. Kami menyiapkan segala kebutuhan, pernak-pernik, barang barang yang dibutuhkan warga masyarakat disana, seperti senter, bensin, genset, bahan-bahan makanan, termasuk makanan siap saji, makanan kering seperti mie instan,” tambah Dr Arlinda.
Menurut Dr Arlinda bahwa pengiriman Genset sangat diperlukan, mengingat daerah tersebut mengalami masalah dengan penerangan karena kondisi jaringan listrik ikut terdampak akibat bencana.
Di sisi lain, tambah Dr Arlinda, warga juga kesulitan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), hal ini dikarenakan pasokan BBM ke wilayah tersebut terkendala akibat banyaknya jalan dan jembatan yang putus.
Sampai saat ini, Dr Yose bersama Yayasan Roemah Dakwah Indonesia dan Tim Bagana GR sudah mengirimkan bantuan ke beberapa lokasi di daerah Tapanuli Tengah, Sibolga dan Padang Sidempuan, berupa bahan-bahan makanan, seperti beras, mie instan, minyak, gula, dan yang lainnya.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Bagana GR Banjir Sumatera Teuku Yose Mahmudin


























