Dampak banjir bandang dan longsor yang menerjang sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera. Foto: ylbhi/jurnas
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memobilisasi perguruan tinggi untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Berbagai kampus, baik yang berada di wilayah terdampak maupun di luar daerah, didorong memberikan bantuan kesehatan, logistik, layanan darurat, hingga dukungan psikososial.
Berbagai kampus telah mengerahkan relawan dan sumber dayanya. Universitas Syiah Kuala (USK) membuka dapur umum sejak 30 November 2025 bagi mahasiswa yang terdampak bencana, serta membuka donasi untuk mendukung keberlanjutan dapur umum ini hingga keadaan pulih sepenuhnya.
Selain itu, Universitas Malikussaleh (Unimal) di Aceh Utara juga membuka dapur umum, sekaligus mengalihfungsikan auditoriumnya sebagai tempat mengungsi para mahasiswa yang terdampak bencana. Disediakan juga posko kesehatan bagi para pengungsi.
Tim relawan dari Universitas Teuku Umar (UTU) menembus lokasi terdampak paling parah banjir di Beutong Ateuh Banggala pada Selasa silam. Di sana, tim mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan berdasarkan kebutuhan paling mendesak warga. Tim ini termasuk mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penanggulangan Bencana serta Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI).
Di Langsa, Universitas Samudra (Unsam) menjadi salah satu titik dengan dampak paling berat. Per 2 Desember 2025, sebanyak 315 orang (285 mahasiswa dan 30 warga) mengungsi ke Gedung Multiguna Unsam selama masa puncak banjir. Dilaporkan terdapat keterbatasan logistik, kesulitan air bersih, hingga tekanan psikologis yang dirasakan para pengungsi.
Sebagai respons, Unsam segera mendirikan Posko Bantuan Sivitas Akademika Terdampak Banjir Kota Langsa dan menyalurkan bantuan logistik seperti beras, mi instan, air mineral, minyak goreng, dan telur. Dihadirkan juga dapur umum yang menyediakan makanan dua kali sehari bagi mahasiswa terdampak hingga masa darurat berakhir.
Universitas Abulyatama Aceh (Unaya) mengirim tim kesehatan ke wilayah Pidie Jaya untuk membantu evakuasi dan layanan kesehatan pengungsi. Sejumlah posko kampus juga menggalang donasi bagi warga yang terdampak di Kabupaten Bireuen, Aceh Utara, Langsa, dan Aceh Tamiang.
Inisiatif ini sekaligus menunjukkan bahwa PTS juga aktif berkontribusi dan proaktif dalam mendukung penanganan bencana serta membantu pemulihan masyarakat di wilayah terdampak.
Di Sumatra Utara, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) membuka pendaftaran beasiswa darurat bagi mahasiswa yang menjadi korban bencana di tiga provinsi. Program ini dibuka hingga 13 Desember dan dijadwalkan diumumkan pada 17 Desember 2025.
Mahasiswa dan dosen Universitas Putra Indonesia Yayasan Perguruan Tinggi Komputer (UPI “YPTK”) Padang turut berkontribusi dalam memberikan dukungan psikososial di wilayah terdampak bencana. Tim relawan juga menyalurkan air bersih, sembako, hingga membantu membersihkan rumah.
Upaya lintas daerah juga terlihat dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengirim tim relawan pendahulu pada Rabu (3/12).
Tim ini bertugas melakukan asesmen awal kondisi lapangan dan memastikan jalur bantuan selanjutnya dapat berjalan efektif. UNS juga menyiapkan pengiriman tim lanjutan, termasuk logistik dan tenaga medis, sesuai kebutuhan hasil laporan lapangan.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Bencana Sumatra Bantuan Kemdiktisaintek Pemulihan Dampak Bencana























