Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Sugiat Santoso. (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Sugiat Santoso meminta kasus penjarahan di wilayah bencana Sumatera Utara diselesaikan melalui keadilan restoratif atau restorative justice. Apalagi, penjarahan itu dilakukan warga di tengah kondisi yang mendesak.
Pernyataan Sugiat merespons adanya kasus penjarahan yang dilakukan korban banjir bandang dan tanah longsor di Sibolga, Sumatra Utara (Sumut). Warga menjarah minimarket karena keterbatasan logistik pangan akibat bencana.
"Ya kalau terkait dengan proses penjarahan itu kan situasinya memang sangat mendesak. Jadi penyelesaiannya harus ada keadilan restoratif," kata Sugiat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/12).
Legislator dari Fraksi Partai Gerindra ini mengingatkan bahwa warga tidak boleh menjadi kambing hitam atas kegagalan sebuah negara dalam melindungi rakyatnya.
"Jangan kita salahkan rakyat, jadi ketika negara gagal hadir di situ, rakyat yang hanya kita salahkan," tegas Sugiat.
Oleh karena itu, Wakil Rakyat dari Dapil Sumut III ini meminta aparat penegak hukum untuk segera melepaskan warga yang terlibat kasus penjarahan di beberapa daerah bencana Sumatra.
Menurut dia, warga tidak punya pilihan lain selain menjarah demi memenuhi kebutuhannya di tengah sulitnya bantuan logistik dari negara. Terlebih, akses ke wilayah terdampak bencana banyak terputus.
"Saya pikir ya dibebaskan saja karena mereka kan sudah beberapa hari akses terputus dan tidak ada penanganan apapun. Sementara kebutuhan hidup mereka untuk bertahan harus dipenuhi," demikian Sugiat Santoso.
Sebelumnya, viral video di media sosial yang memperlihatkan minimarket sedang dijarah warga di Sibolga, Sumatra Utara. Bahkan ada juga video yang memperlihatkan gudang Bulog dijarah warga.
Terpisah, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menilai penjarahan yang dilakukan warga di Sibolga bukan tanpa alasan. Dia menyebut bila Sibolga menjadi salah satu daerah yang masih terisolasi akibat bencana, ada kemungkinan juga stok logistik warga tidak memenuhi.
"Ya ini beberapa daerah yang terjadi, kebanyakan yang terekspos di daerah Sibolga. Karena memang banyak yang daerah yang terisolir tadi, dan nggak gampang untuk langsung melakukan dropping kepada mereka. Stok mereka mungkin kurang, lapar, tapi kemudian ada yang masuk ke pertokoan," kata Tito beberapa waktu lalu.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Warta DPR Komisi XIII Sugiat Santoso penjarahan Indomaret bencana Sumatera Legislator Gerindra
























