Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menyatakan permasalahan regenerasi guru produktif atau kejuruan yang dialami SMK di Indonesia harus segera diatasi untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas pembelajaran siswa.
Menko Muhaimin mendapatkan laporan dari Guru SMK 5 Makassar Rianto yang menyebut jumlah guru spesifik jurusan mengalami kekurangan. Rianto mengungkapkan tahun depan guru jurusan geospasial dan pengelasan di SMK 5 Makassar hanya tersisa 3 orang.
“Ini harusnya ada solusi cepat, karena yang direkrut kadang-kadang tidak sesuai kompetensi yang dibutuhkan,” kata Menko Muhaimin dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12/2025).
“Saya mendorong agar regenerasi guru serta kesejahteraannya diperhatikan, misalnya dengan insentif untuk para tenaga pengajar,” sambungnya.
Menko Muhaimin menjelaskan fenomena ini menandakan permasalahan yang kompleks terkait pengelolaan pendidikan vokasi di Tanah Air.
Sebab, Menko Muhaimin menuturkan kekurangan guru SMK ini bukan semata disebabkan oleh kurangnya rekrutmen guru jurusan yang sesuai dengan kebutuhan.
Menko PM menjelaskan permasalahan ini turut berkaitan dengan banyak tenaga lulusan SMK yang lebih cepat terserap dunia industri yang membutuhkan tenaga terampil siap kerja.
Oleh karena itu, Menko Muhaimin berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini secara cepat dengan mengkoordinasikan Kementerian/Lembaga terkait. Salah satunya dengan mendorong pemberian insentif bagi para tenaga pengajar jurusan.
Terlebih, Presiden Prabowo Subianto melalui Kemenko PM mendorong lebih banyak lulusan SMK terampil untuk bekerja di luar negeri melalui program SMK Go Global.
“Ini saya akan bawa ke rapat koordinasi Mendikdasmen, Menteri Bappenas dan beberapa menteri terkait agar solusi guru pensiun saya kira harus menjadi prioritas. Nanti insyallah akan saya jadikan prioritas kita,” ujarnya.
Adapun Rianto melaporkan kepada Menko Muhaimin jumlah guru jurusan geo spasial dan pengelasan di SMK 5 Makassar sempat menyentuh angka 40 orang.
Namun, minimnya rekrutmen guru dengan jurusan serupa beriringan dengan sejumlah guru yang memasuki masa pensiun menyebabkan kuantitas guru jurusan tersebut mengalami defisit.
Ia mengaku kerap mendengar permasalahan serupa ketika bertemua berdiskusi dengan guru-guru SMK lain.
Adapun program SMK Go Global adalah salah satu kebijakan stimulus ekonomi yang digagas Kemenko PM dan telah disetujui Presiden Prabowo Subianto.
Program ini berupa pemberian pelatihan serta sertifikasi keterampilan bahasa kepada lulusan SMK untuk ditempatkan bekerja di luar negeri.
“Seluruh ekosistem SMK nasional ke depan harus bangkit. Mulai dari kurikulum, kolaborasi, hingga sertifikasi harus bertujuan menghadirkan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat,” ujar dia.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Menko PM A. Muhaimin Iskandar SMK Kekurangan Guru Guru SMK

























