Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq. (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq angkat bicara soal desakan mundur yang beredar di media sosial akibat banjir bandang di sejumlah wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh.
Hanif menegaskan, bakal tetap bekerja sepenuh tenaga untuk menangani bencana. Akar masalah banjir, menurutnya, bukanlah persoalan yang muncul tiba-tiba, melainkan dampak dari kondisi jangka panjang yang membutuhkan perhatian serius.
“Ya, saya akan sepenuh tenaga untuk melaksanakan ini. Tentu sekali lagi, kami mohon izin dukungan kita semua,” kata Hanif kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/12).
Menurutnya, persoalan kerusakan hutan tidak serta merta terjadi karena kebijakan yang baru dilakukan saat dirinya menjabat.
“Karena ini kan permasalahan jangka lama ya, tidak jadi di saat ini saja. Jadi mungkin terjadi beberapa (tahun lalu), tapi kita enggak mau menyalahkan ya,” kata Hanif.
Dia menegaskan, salah satu penyebab utama bencana adalah kapasitas lanskap yang kurang memadai. Menurutnya, penanganan serius dan peningkatan kapasitas landscape menjadi kunci agar risiko banjir serupa bisa diminimalkan di masa depan.
“Pokoknya yang penting landscape-nya kurang, sehingga kita perlu meningkatkan kapasitas landscape,” tandasnya.
Sebelumnya, ramai di media sosial pascabanjir bandang melanda Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut), para menteri terkait didesak untuk mundur dari jabatannya.
Pasalnya, mereka dianggap gagal menjaga hutan Indonesia karena ditemukan tumpukan ribuan kayu gelondongan terseret banjir. Kayu-kayu gelondongan itu diduga kuat akibat pembalakan liar di hulu hutan Sumatera.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Menteri Lingkungan Hidup Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq bencana Sumatera desakan mundur
























