Lintas Teknologi Solutions Day 8th Edition bertema Living with AI: Opportunity, Risk, or Reality? yang digelar oleh PT. Lintas Teknologi Indonesia (LTI) di Jakarta, Sabtu (29/11/2025).Foto: dok. Jurnas
JAKARTA, Jurnas.com - Pertimbuhan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia dalam satu tahun terakhir telah mencapai 47%. Meskipun demikian, sekitar 70% masyarakat Indonesia belum menyadari penggunaan dan manfaat AI dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini mengemuka dalam diskusi pada gelaran Lintas Teknologi Solutions Day 8th Edition bertema Living with AI: Opportunity, Risk, or Reality? yang digelar oleh PT. Lintas Teknologi Indonesia (LTI) di Jakarta, Sabtu (29/11/2025).
“AI adalah kenyataan yang tidak bisa kita hindari. Pertanyaannya bukan lagi apakah kita harus beradaptasi, tetapi seberapa cepat dan seberapa cerdas kita memanfaatkannya untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan industri,” kata Muhamad Paisol, President Director PT. Lintas Teknologi Indonesia, melalui keterangannya, Senin (1/12/2025).
Paisol mengatakan, AI tidak lagi sekadar teknologi masa depan, tetapi telah sepenuhnya melekat dalam aktivitas masyarakat dan bisnis modern, meski sebagian besar pengguna belum menyadarinya.
“Perubahan yang dibawa AI tidak hanya terjadi di industri, tetapi juga pada cara manusia berpikir, bekerja, dan berinteraksi. Kita memasuki era baru di mana sinergi antara manusia dan mesin menjadi standar, dan kemampuan adaptasi menjadi fondasi utama.”
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa percepatan adopsi AI bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kesiapan masyarakat dan institusi dalam beradaptasi terhadap perubahan cara bekerja, berpikir, dan berinteraksi.
"Lintas Teknologi melihat bahwa membangun ekosistem yang sehat, melalui edukasi, literasi digital, serta kolaborasi lintas sektor, menjadi kunci agar transformasi AI dapat membawa manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Dian Siswarini menyampaikan bahwa Telkom Group telah mengimplementasikan AI for Network untuk mengotomasi network operations, mengoptimalkan capacity planning dan network design, serta meningkatkan traffic routing efficiency guna memastikan kinerja jaringan yang lebih reliabel dan cost-efficient.
"Pemanfaatan AI juga diperluas ke domain komersial melalui precision marketing untuk mendukung strategi advertising dan customer experience optimization," kata Dian.
"Network for AI diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur digital yang kuat agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan internet yang mumpuni sebagai fondasi percepatan adopsi AI," imbuhnya.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, operator, pelaku bisnis, akademisi, dan sektor privat untuk mewujudkan visi AI nasional.
Sejalan dengan itu, Dr. Ir. Ismail, MT, selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital RI, menambahkan bahwa pemerintah
dan sektor telko perlu membangun program bersama dengan membuka diskusi terkait jaringan, sumber data, hingga spektrum frekuensi.
"Sehingga tercipta kompetisi yang kolaboratif demi menghadirkan layanan publik yang relevan dan mempersiapkan Indonesia menuju adopsi AI untuk menjawab tantangan bangsa
," kata Ismail.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Muhammad Paisol Kecerdasan Buatan Living with AI


























