Menko AHY dan Mentrans Iftitah (tengah) saat melepas bantuan Presiden untuk korban benca Sumatera di pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (Foto: Ist/Kementrans)
Jakarta, Jurnas.com - Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, didampingi Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, melepas bantuan Presiden untuk korban bencana alam Sumatera di pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (1/12).
Bantuan Presiden yang dilepas Menko AHY ini terdiri dari 40 ton beras dari Kementerian Transmigrasi dan 10 ton beras dari Kementerian Sosial. Seluruhnya diangkut dan akan didistribusikan menggunakan KRI Sutedi Senaputra 378, ke Lhokseumawe dan Idi Rayeuk.
"Saya selalu Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan tentu punya tugas utama untuk menggerakkan, dan mendorong Kementerian-kementerian di bawah koordinasi kami," kata Menko AHY di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara.
"Nah, di sana-sini, juga ada kawasan transmigrasi yang terdampak. Itulah mengapa Pak Menteri Transmigrasi juga hadir secara langsung dan menyerahkan bantuan," sambung Menko AHY.
Didampingi Wakil Komandan Kodaeral I Brigjen TNI (Mar) Ali Bahar Saragih, Menko AHY dan Mentrans meninjau kesiapan distribusi bantuan di Pelabuhan Belawan, Medan.
Sehari sebelumnya, Menko AHY dan Mentrans juga melepas Bantuan Presiden sebanyak 1 ton, yang didistribusikan menggunakan helikopter TNI Caracal ke kawasan transmigrasi Samar Kilang, Kabupaten Bener Meriah. Bantuan ini diterima dengan penuh kelegaan oleh masyarakat setempat yang sudah berhari-hari terisolasi.
"Terima kasih Bapak Presiden Prabowo atas bantuannya. Ini pertama kalinya kami menerima bantuan," kata salah seorang warga, dikutip dari keterangan resmi Kementrans.
Sejauh ini tercatat ada tujuh Kawasan Transmigrasi di Aceh, dan satu Kawasan Transmigrasi di Sumatera Barat yang melaporkan terdampak bencana alam hidrometeorologi. Belum ada laporan korban jiwa maupun korban luka di kalangan warga transmigrasi. Sejumlah rumah dilaporkan terendam atau hanyut, memaksa lebih dari 100 kepala keluarga untuk mengungsi.
Pada kesempatan tersebut, Menko AHY melepas keberangkatan KRI Sutedi Senaputra 378 yang membawa 50 ton bantuan dari Presiden yang akan dikirimkan ke Lhoksumawe dan Idi Rayeuk.
"Semua adalah tentu bantuan dari Pak Presiden Prabowo Subianto untuk menjangkau masyarakat-masyarakat yang terisolir dan membutuhkan bantuan tadi. Ada juga sembako yang lain, termasuk mi instan dan obat-obatan yang diperlukan," kata dia.
"Mudah-mudahan dalam kurun waktu sekitar 17-18 jam, penjelasan dari Komandan Kapal tadi, bisa tembus ke Lhoksumawe. Setelah itu 5 jam bisa tembus ke Idi Rayeuk, kedua-duanya juga membutuhkan dukungan," kata Menko AHY lagi.
Menko AHY juga menyampaikan rasa duka atas korban jiwa serta kerusakan material yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota. Pemerintah pusat, atas arahan Presiden Prabowo Subianto, menggerakkan seluruh sektor untuk mempercepat penanganan.
Dia memastikan kunjungan ini tidak berhenti di Sumatera Utara melainkan akan berusaha datang ke wilayah-wilayah terdampak lainnya. Setelah masa tanggap darurat dapat dilalui, tugas berikutnya adalah memetakan kerusakan infrastruktur untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Sekali lagi tugas kami memetakan infrastruktur yang rusak, karena setelah tanggap darurat insya Allah bisa dilalui dengan baik, tugas penting berikutnya adalah bagaimana membangun kembali," kata Menko AHY.
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk bergerak cepat, terpadu, dan hadir langsung bagi masyarakat terdampak bencana. Dukungan logistik, layanan kesehatan, pendampingan psikososial, serta perbaikan infrastruktur akan terus dilakukan hingga kondisi kembali pulih.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Menko AHY Mentrans Iftitah Bantuan Presiden Bencana Alam Kawasan Transmigrasi



























