Senin, 01/12/2025 13:35 WIB

5 Penyakit yang Paling Rentan Muncul saat Musim Banjir





Musim hujan selalu membawa risiko kesehatan yang meningkat, terutama ketika curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di berbagai daerah.

Ilustrasi rumah yang terkena banjir (Foto: Vaza/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Musim hujan selalu membawa risiko kesehatan yang meningkat, terutama ketika curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di berbagai daerah.

Air yang menggenang dalam waktu lama menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, virus, dan parasit yang dapat menimbulkan sejumlah penyakit berbahaya. Karena itu, masyarakat perlu memahami ancaman kesehatan apa saja yang umum terjadi saat banjir.

Selain itu, banjir biasanya membuat sanitasi lingkungan memburuk. Sumber air bersih tercemar, toilet tidak berfungsi optimal, hingga sampah berserakan memicu peluang penyebaran wabah.

Mengetahui penyakit apa saja yang perlu diwaspadai dapat membantu masyarakat melakukan langkah pencegahan sedini mungkin.

Di bawah ini 5 penyakit yang paling sering muncul saat musim banjir. Apa saja?

1. Leptospirosis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang berasal dari urine tikus. Saat banjir, bakteri mudah masuk ke air dan menginfeksi manusia melalui luka atau kulit yang terendam air kotor. Gejalanya berupa demam tinggi, nyeri otot, mata merah, hingga gangguan ginjal pada kasus berat.

2. Diare Akibat Kontaminasi Air

Banjir menyebabkan sumur, pipa air, dan sumber air bersih lain bercampur dengan limbah. Kondisi ini memicu diare akibat bakteri seperti E. coli dan Shigella. Diare yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak.

3. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Lonjakan kasus DBD sering terjadi setelah banjir. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri sendi, dan penurunan trombosit yang dapat berbahaya.

4. Infeksi Kulit (Dermatitis, Impetigo)

Kontak dengan air banjir membuat kulit mudah terkena infeksi. Bakteri pada air kotor dapat memicu gatal, ruam, dan luka bernanah. Pada kondisi tertentu, infeksi bisa menyebar dan membutuhkan penanganan medis.

5. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)

Pengungsian yang padat dan lembap membuat penularan virus pernapasan meningkat. Batuk, pilek, dan radang tenggorokan menjadi keluhan yang sering muncul, terutama pada anak-anak.

Untuk menjaga kesehatan saat banjir, masyarakat disarankan memakai alas kaki tinggi, menghindari genangan sebisa mungkin, serta mencuci tangan secara berkala. Pastikan air minum direbus atau menggunakan air galon yang terjamin kebersihannya.

Upaya pencegahan jauh lebih mudah dilakukan ketika masyarakat memahami risiko yang ada. Dengan kewaspadaan yang tepat, dampak kesehatan dari bencana banjir dapat ditekan.

KEYWORD :

penyakit banjir ancaman kesehatan banjir penyebab leptospirosis diare banjir DBD musim hujan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :