Coffee morning Hari Disabilitas Internasional 2025 (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) telah menyiapkan modul pelatihan bagi guru, untuk mendampingi siswa disabilitas atau anak berkebutuhan khusus (ABK) di satuan pendidikan.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Tatang Muttaqin, mengatakan bahwa upaya ini merupakan komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan guru pendamping ABK.
"Sudah kami serahkan ke Ditjen GTKGP dan akan dilaksanakan pada 2026. Ini upaya memastikan makin banyak guru biasa, guru mata pelajaran, dan wali kelas tahu cara menangani anak disabilitas," kata Dirjen Tatang di Jakarta pada Jumat (28/11), dalam rangka persiapan Hari Disabilitas Internasional 2025.
Ketersediaan guru pendamping siswa disabilitas di satuan pendidikan dinilai cukup penting. Sebab, masih banyak laporan penolakan dan perundungan terhadap siswa disabilitas, baik dari peserta didik maupun orang tua siswa.
Selain memastikan ketersediaan guru, Dirjen Tatang mengatakan pihaknya juga telah melaksanakan berbagai keterampilan vokasional, guna menyiapkan siswa disabilitas yang siap bekerja setelah lulus dari jenjang pendidikan menengah.
Secara garis besar, terdapat 10 bidang keterampilan yang dapat dijadikan pilihan oleh siswa disabilitas. Beberapa di antaranya termasuk kecantikan, tata boga, souvenir, sablon, penyiaran, seni, dan teknologi informasi.
"Peminat kecantikan sudah banyak. Kemudian tata boga juga lumayan cukup banyak. Ada pula bidang souvenir dan sablon di Buleleng. Ini disesuaikan dengan kemampuan SLB dan kebutuhan lapangan kerja di masing-masing wilayah," ujar dia.
Tatang menambahkan, siswa disabilitas yang mengantongi keahlian vokasional kemudian bekerja, umumnya cenderung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, meskipun berasal dari kalangan ekonomi kurang mampu.
"Kalau sudah berhasil dia lebih sukses kuliah. Ada anak-anak yang ikut belajar kursus tata boga. Setelah SMA dia memang talentanya di sana. Setelah tiga tahun dia masuk sarjana pangan. Yang latar ekonomi bawah, setelah kerja, kalau kuliah bisa lebih sukses," dia menambahkan.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Program Kemdikdasmen Siswa Disabilitas Dirjen Vokasi PKPLK Tatang Muttaqin




















