Kamis, 27/11/2025 18:55 WIB

Sumatra atau Sumatera, Mana yang Benar?





Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara tegas menetapkan bahwa bentuk baku yang benar adalah Sumatra.

Ilustrasi - banjir di wilayah Sumatra (Foto: Istimewa/detik)

Jakarta, Jurnas.com - Serangkaian banjir, longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda beberapa wilayah di Pulau Sumatra dalam beberapa hari terakhir membuat pulau ini kembali menjadi pusat perhatian nasional.

Saat media menampilkan laporan tentang banjir besar di Padang, evakuasi di Pesisir Selatan, hingga longsor di Sumatra Utara, satu pertanyaan klasik kembali mencuat di ruang publik, sebenarnya penulisan yang benar adalah Sumatra atau Sumatera?

Pertanyaan ini muncul karena kedua ejaan itu digunakan bersamaan dalam pemberitaan bencana. Ada media yang menuliskan Sumatra Barat diterjang banjir besar, sementara yang lain memilih bentuk Sumatera Barat dilanda luapan sungai.

Perbedaan penulisan itu semakin menonjol ketika informasi harus disampaikan cepat dan seragam di tengah situasi darurat.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara tegas menetapkan bahwa bentuk baku yang benar adalah Sumatra. Penulisan tanpa huruf `e` dianggap sebagai bentuk resmi yang digunakan dalam penulisan ilmiah, jurnalistik, dan dokumen formal.

Sejarah mencatat bahwa nama pulau ini diperkenalkan dalam berbagai sumber kuno dan arsip kolonial dengan bentuk Sumatra, sehingga ejaan itu kemudian diadopsi sebagai standar bahasa Indonesia.

Namun, meski tidak baku, bentuk “Sumatera” tetap sangat populer dan digunakan luas dalam percakapan sehari-hari maupun dokumen resmi daerah. Salah satu faktor utamanya adalah karena nama provinsi di pulau itu memang menggunakan bentuk tersebut, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Selatan.

Penyebutan administratif ini sudah digunakan sejak masa awal pembentukan provinsi dan bertahan hingga sekarang sehingga masyarakat lebih akrab dengan ejaan berhuruf `e`.

Selain itu, secara fonetik, penambahan huruf `e` membuat kata ini terasa lebih mudah diucapkan bagi banyak penutur bahasa Indonesia.

Setelah rangkaian banjir dan longsor terjadi di banyak daerah di pulau itu, perbedaan ejaan tersebut kembali mencuri perhatian publik. Dalam satu hari, judul berita berbeda bisa muncul dalam waktu yang berdekatan: `Banjir Landa Sumatra Barat` dan `Longsor Terjadi di Sumatera Utara`. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi penulisan, terutama bagi media yang ingin menjaga standar redaksional di tengah arus informasi yang cepat.

Dalam konteks pemberitaan, para ahli bahasa menyarankan penggunaan bentuk baku `Sumatra` ketika merujuk pada nama pulau secara umum.

Sebaliknya, bentuk `Sumatera` tetap digunakan ketika menyebut nama provinsi atau lembaga resmi yang memang secara administratif memakai ejaan tersebut.

Dengan demikian, penulisan seperti `bencana di Pulau Sumatra` dianggap tepat, sementara `Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menetapkan status darurat banjir` juga tetap sesuai karena mengikuti nama resmi daerah.

Perdebatan mengenai penulisan dua ejaan ini mungkin terlihat sepele, namun menjadi penting ketika menyangkut akurasi dan ketepatan bahasa, terutama dalam situasi bencana yang membutuhkan kejelasan informasi.

Memahami perbedaan antara bentuk baku dan bentuk administratif membantu media menjaga profesionalitas dan menghindari salah kaprah. Pada akhirnya, baik `Sumatra` maupun `Sumatera` sama-sama memiliki tempatnya, asalkan digunakan pada konteks yang tepat.

KEYWORD :

Banjir Sumatera Kamus Besar Bahasa Indonesia Cuaca Ekstrem Longsor Sumatera




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :