Rabu, 26/11/2025 19:15 WIB

Waspada Baju Rejan, Penyakit Lama yang Kasusnya Melonjak Lagi





Pertusis atau batuk rejan disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis dan menyerang saluran pernapasan.

Ilustrasi batuk rejan atau pertusis (Foto: Towfiqu Barbhuiya/Unsplash)

Jakarta, Jurnas.com - Beberapa waktu terakhir, kasus pertusis atau baju rejan kembali meningkat di Amerika Serikat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis dan menyerang saluran pernapasan.

Meski terdengar seperti penyakit lama, pertusis dapat menyebar dengan cepat terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan vaksin lengkap.

Organisasi kesehatan termasuk CDC dan WHO menyebut pertusis sebagai penyakit yang sangat menular. Batuk parah yang menjadi gejalanya dapat berlangsung berminggu-minggu dan menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi.

Lonjakan kasus membuat masyarakat perlu kembali memahami penyakit ini agar lebih waspada. Berikut beberapa gejala pertusis yang perlu diketahui:

1. Batuk Parah Berkepanjangan

Penderitanya mengalami batuk hebat berulang yang dapat menyebabkan rasa sesak dan lelah.

2. Napas Mengeluarkan Suara “Whoop”

Setelah batuk panjang, penderita biasanya menarik napas dengan suara melengking khas.

3. Demam Ringan

Meskipun tidak selalu tinggi, demam dapat menyertai gejala awal.

4. Muntah Setelah Batuk

Batuk keras yang terus-menerus dapat memicu muntah.

5. Hidung Berair

Gejala ini sering muncul pada tahap awal dan mirip flu biasa.

6. Sulit Bernapas

Pada bayi, gejala bisa lebih berat hingga menyebabkan jeda napas.

7. Komplikasi Serius

Jika tidak ditangani, pertusis dapat menyebabkan pneumonia, kejang, dan dalam kasus ekstrem, kematian.

Vaksinasi (DTaP dan Tdap) adalah cara paling efektif mencegah pertusis. Bila seseorang mengalami batuk berkepanjangan, pemeriksaan medis sangat dianjurkan agar tidak terjadi penularan lebih luas.

KEYWORD :

baju rejan tanda pertusis gejala pertusis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :