Rabu, 26/11/2025 01:38 WIB

Makna dan Sejarah di Balik Hari Guru Nasional





Meski sering dipandang sebagai seremoni tahunan, Hari Guru Nasional memiliki akar sejarah panjang dan makna mendalam yang menyertainya

Guru sedang mengajar - Ilustrasi Hari Guru Nasional (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November. Peringatan ini jadi momentum untuk menghormati peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Peringatan ini juga mengingatkan publik bahwa guru adalah pilar utama pembangunan sumber daya manusia.

Meski sering dipandang sebagai seremoni tahunan, Hari Guru Nasional memiliki akar sejarah panjang dan makna mendalam yang tak bisa dilepaskan dari perjuangan pendidikan di Indonesia.

Sejarah itu bermula pada 1912 ketika para guru pribumi mendirikan Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) sebagai respons atas diskriminasi kolonial.

Namun semangat perjuangan para guru mencapai titik penting selepas kemerdekaan, ketika berbagai organisasi pendidikan berkumpul dalam Kongres Guru Indonesia pada 24–25 November 1945 di Surakarta.

Dari kongres itu lahirlah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai simbol persatuan dan tekad untuk memperkuat pendidikan nasional.

Seiring waktu, pemerintah kemudian mengesahkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Penetapan ini kembali diperkuat oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menegaskan perlunya penghormatan terhadap profesi pendidik.

Hari Guru Nasional bukan sekadar agenda tahunan. Peringatan ini menjadi ruang refleksi bagi seluruh elemen bangsa untuk memahami kembali peran strategis guru. Mereka bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga pembentuk karakter, moral, dan pola pikir generasi penerus.

Guru adalah pilar utama lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas. Dedikasi mereka terlihat dari peran sebagai pendidik, motivator, fasilitator, hingga pelopor perubahan di lingkungan belajar.

Dengan demikian, Hari Guru Nasional bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga ruang refleksi mengenai peran guru dalam membangun karakter bangsa. Guru tidak sekadar mengajarkan ilmu, melainkan membimbing moral serta membentuk sikap generasi penerus.

Hari Guru Nasional bisa jadi pelecut untuk meningkatkan kolaborasi dalam menghadirkan pendidikan yang lebih inklusif dan kreatif. Peringatan ini juga mendorong guru untuk terus beradaptasi dengan perubahan sekaligus menguatkan komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Melalui peringatan ini, apresiasi terhadap guru diharapkan tidak berhenti pada seremoni, tetapi berlanjut dalam bentuk dukungan nyata terhadap kesejahteraan dan pengembangan kompetensi mereka. 

KEYWORD :

Hari Guru Nasional Sejarah Hari Guru Makna Hari Guru




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :