Dreamstory, brand lokal yang tumbuh pesat dalam dua tahun terakhir (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Industri tekstil dalam negeri tak sepenuhnya redup, meski digempur pakaian impor. Dari segmen fashion pria, muncul Dreamstory, brand lokal yang berhasil mencuri perhatian konsumen dalam waktu singkat.
Sejak diluncurkan dua tahun lalu, Dreamstory menunjukkan pertumbuhan penjualan yang signifikan dan kini menjadi salah satu brand yang diperhitungkan di pasar fashion pria Indonesia.
Brand yang berfokus pada pakaian kasual ini hadir dengan konsep modern yang mengedepankan kualitas material, kenyamanan, dan desain minimalis.
CEO Dreamstory, Arief Rahman Prasetyo, mengatakan brand-nya mampu merangkul kebutuhan para pria urban yang menginginkan outfit stylish namun tetap praktis untuk digunakan dalam berbagai aktivitas.
Hasilnya, Dreamstory mengalami lonjakan penjualan hingga beberapa kali lipat sejak awal berdiri. Pertumbuhan cepat ini didorong oleh strategi pemasaran digital yang kuat, pemanfaatan media sosial, serta kedekatan brand dengan komunitas fashion anak muda.
"Sejak awal kami ingin menciptakan fashion pria yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga mendorong kepercayaan diri. Respons pasar yang positif membuat kami yakin untuk terus berinovasi," kata Arief.
Selain menguatkan kehadiran di platform online, lanjut Arief, Dreamstory juga merencanakan ekspansi ke beberapa kota besar melalui pop-up store dan kolaborasi kreatif dengan influencer maupun brand lokal lainnya.
Dengan pertumbuhan yang impresif dalam waktu hanya dua tahun, Arief optimistis Dreamstory akan menjadi salah satu brand fashion pria lokal yang mampu bersaing secara nasional, bahkan merambah pasar internasional dalam beberapa tahun ke depan.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Industri Tekstil Pakaian Impor Baju Dreamstory Arief Rahman Prasetyo
