Senin, 24/11/2025 22:22 WIB

5 Kebiasaan Sederhana untuk Cegah Stres di Lingkungan Kantor





Tekanan pekerjaan yang meningkat membuat stres menjadi salah satu masalah paling umum di lingkungan kantor

Ilustrasi gen Z sedang bekerja (Foto: Unsplash/KOBU Agency)

Jakarta, Jurnas.com - Tekanan pekerjaan yang meningkat membuat stres menjadi salah satu masalah paling umum di lingkungan kantor. Banyak orang tidak menyadari bahwa stres yang dibiarkan dapat memicu masalah kesehatan jangka panjang, mulai dari gangguan tidur hingga penurunan produktivitas.

Karena itu, memiliki kebiasaan yang tepat dapat menjadi cara sederhana namun efektif untuk mencegah stres. Apa saja?

Kebiasaan pertama yang perlu dibangun adalah membuat jadwal kerja yang jelas. Banyak pekerja merasa kewalahan bukan karena tugasnya terlalu banyak, tetapi karena tidak tahu harus mulai dari mana.

Dengan membuat daftar prioritas setiap pagi, beban mental dapat berkurang. Rutinitas ini membantu menjaga fokus dan menghindari tekanan yang tidak perlu.

Kebiasaan berikutnya adalah memberi jeda istirahat singkat di antara pekerjaan. Duduk terlalu lama di depan komputer membuat tubuh tegang dan pikiran mudah lelah.

Berjalan sebentar atau melakukan peregangan sederhana dapat meningkatkan aliran darah. Hal ini memberi efek segar pada tubuh dan membantu otak bekerja lebih optimal.

Menjaga lingkungan kerja tetap rapi juga berpengaruh terhadap suasana hati. Meja yang berantakan sering kali membuat seseorang merasa tertekan tanpa disadari.

Dengan merapikan area kerja setiap hari, pikiran menjadi lebih tenang. Lingkungan yang bersih menciptakan perasaan terkontrol dan memudahkan konsentrasi.

Aktivitas fisik juga penting untuk menjaga kesehatan mental. Pekerja yang rutin berolahraga memiliki tingkat stres lebih rendah karena tubuh melepaskan hormon endorfin.

Alih-alih melakukan olahraga berat, lebih baik berjalan kaki 20 menit atau naik-turun tangga di kantor bisa cukup. Kebiasaan ini membantu tubuh melepaskan ketegangan yang menumpuk.

Komunikasi yang baik dengan rekan kerja menjadi faktor lain dalam mencegah stres. Banyak konflik kantor berasal dari miskomunikasi yang bisa dihindari dengan saling terbuka.

Ketika seseorang merasa didengar dan dipahami, beban emosional biasanya berkurang. Hubungan kerja yang sehat mendukung suasana kerja yang lebih nyaman.

Selain itu, penting untuk tidak membawa pekerjaan pulang ke rumah. Memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi membantu menjaga keseimbangan hidup.

Pekerja yang masih memikirkan tugas kantor di malam hari cenderung lebih mudah stres. Membuat batasan yang jelas akan membantu menjaga kesehatan mental.

Menerapkan teknik relaksasi juga dapat membantu menenangkan pikiran. Pernapasan dalam, meditasi singkat, atau mendengarkan musik pelan dapat menurunkan detak jantung dan membuat tubuh lebih rileks. Banyak perusahaan kini menyediakan ruang tenang bagi karyawan untuk mengambil jeda mental.

Asupan makanan juga bisa memengaruhi tingkat stres. Konsumsi makanan bergizi seperti buah, sayuran, dan protein dapat meningkatkan energi dan fokus.

Sebaliknya, terlalu banyak kafein atau makanan manis justru membuat suasana hati mudah berubah. Mengatur pola makan yang sehat dapat menjadi langkah kecil yang berdampak besar.

Manajemen waktu juga menjadi kunci. Pekerja sering stres karena menunda pekerjaan hingga mendekati tenggat waktu. Dengan menyelesaikan tugas lebih awal, tekanan dapat dikurangi. Kebiasaan ini juga memberi ruang untuk istirahat ketika diperlukan.

Yang tidak kalah penting adalah berani meminta bantuan ketika merasa kewalahan. Banyak orang mencoba menyelesaikan semuanya sendiri, padahal berbagi tugas dapat menjadi solusi. Lingkungan kerja yang suportif membuat karyawan lebih mudah mengatasi tekanan.

Dengan menerapkan lima kebiasaan ini secara konsisten, stres di tempat kerja dapat dikelola dengan lebih baik. Lingkungan kantor yang penuh tekanan dapat berubah menjadi lebih ramah dan produktif ketika setiap orang berusaha menjaga keseimbangan hidup.

KEYWORD :

mencegah stres kantor kebiasaan antistres tips kerja sehat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :