Senin, 24/11/2025 19:16 WIB

Virus Flu H3N2 Meningkat, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai





Belakangan ini, kasus infeksi virus flu H3N2 kembali meningkat dan membuat masyarakat waspada.

Ilustrasi - orang yang sedang sakit batuk (Foto: iStock/Prostock-Studio)

Jakarta, Jurnas.com - Belakangan ini, kasus infeksi virus flu H3N2 kembali meningkat dan membuat masyarakat waspada. Varian influenza A tersebut dikenal mudah menular dan sering menyebabkan gejala lebih berat dibanding flu biasa.

Lonjakan kasus biasanya terjadi saat pergantian musim, ketika daya tahan tubuh banyak orang menurun. Kondisi ini memicu kekhawatiran di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Virus H3N2 merupakan salah satu subtipe virus influenza yang memiliki kemampuan bermutasi cukup cepat. Perubahan genetik tersebut membuat virus ini kadang sulit diprediksi, sehingga beberapa orang bisa terinfeksi meski sudah pernah mengalami flu sebelumnya. Hal inilah yang menyebabkan H3N2 kerap dianggap lebih agresif dibanding tipe flu lainnya.

Gejala awal infeksi H3N2 sering kali mirip flu biasa, sehingga banyak orang tak menyadarinya. Tanda paling umum adalah demam tinggi yang datang mendadak, disertai menggigil dan nyeri otot.

Pada beberapa kasus, penderitanya mengalami batuk parah yang berlangsung lebih lama dari flu ringan. Kondisi ini bisa disertai kelelahan ekstrem yang membuat penderitanya kesulitan beraktivitas.

Selain gejala umum, H3N2 terkadang menyebabkan mual, muntah, dan diare, terutama pada anak-anak. Keluhan ini muncul karena virus dapat memengaruhi saluran pencernaan.

Meski tidak selalu terjadi, gejala tambahan ini menjadi penanda bahwa infeksi mungkin lebih serius. Orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda dehidrasi jika anak terlihat lemas.

Pada kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis, H3N2 dapat berkembang menjadi komplikasi. Salah satu komplikasi yang mengkhawatirkan adalah pneumonia atau infeksi paru-paru.

Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat membahayakan jika tidak ditangani dengan cepat. Batuk yang terus memburuk sering menjadi tanda awal komplikasi.

Pada sebagian besar kasus, infeksi H3N2 dapat sembuh dengan istirahat dan perawatan di rumah. Namun ada beberapa kondisi yang membutuhkan perhatian medis segera, seperti demam tinggi lebih dari tiga hari, kesulitan bernapas, dan nyeri dada. Dokter biasanya memberikan antivirus atau obat pereda gejala untuk mempercepat pemulihan.

Proses penularan H3N2 terjadi melalui droplet yang keluar saat penderita batuk atau bersin. Karena itu, lingkungan padat seperti kantor, sekolah, dan transportasi umum menjadi tempat penularan paling mudah. Kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih juga meningkatkan risiko infeksi.

Cara pencegahan paling efektif adalah menjaga imun tetap kuat. Asupan makanan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga teratur sangat berperan mencegah penularan. Selain itu, vaksin influenza tahunan juga direkomendasikan untuk memberikan perlindungan tambahan, terutama bagi kelompok rentan.

Kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan dan memakai masker saat sakit dapat menekan penyebaran virus. Jika merasa tidak enak badan, penting untuk tidak memaksakan diri beraktivitas di luar rumah. Kesadaran individu sangat menentukan dalam mengurangi penularan di masyarakat.

KEYWORD :

virus H3N2 gejala flu berat pencegahan influenza




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :