Senin, 24/11/2025 18:04 WIB

Mengenali Perbedaan Virus Flu Burung H5N5 vs H5N1





Unggas, salah satu pemicu virus flu burung (Foto : Jurnas/Ist).

Jakarta, Jurnas.com - Flu burung kembali menarik perhatian setelah varian H5N5 mulai teridentifikasi di beberapa wilayah dunia. Meski belum sepopuler H5N1 yang dikenal mematikan, varian ini tetap perlu dipahami karena termasuk keluarga influenza A yang mudah bermutasi.

Virus H5N5 umumnya ditemukan pada unggas air seperti bebek dan angsa. Ciri khasnya adalah kemampuannya menyebar antarsatwa lebih luas dibandingkan beberapa varian lain. Meski begitu, penularan ke manusia masih sangat jarang ditemukan dalam laporan resmi.

Berbeda dengan H5N1 yang memiliki rekam jejak fatalitas tinggi pada manusia, H5N5 cenderung menyebabkan penyakit pada hewan dengan tingkat agresivitas lebih rendah. Namun, sifat virus influenza yang dinamis membuat para ahli tetap mengawasinya secara ketat.

H5N1 dikenal sebagai salah satu varian flu burung paling berbahaya karena dapat menyebabkan peradangan paru berat dan kegagalan pernapasan. Pada manusia, gejalanya bisa berkembang sangat cepat sehingga memerlukan penanganan medis intensif.

H5N5 menunjukkan karakter berbeda. Varian ini lebih sering menyebabkan kematian mendadak pada unggas tanpa gejala jelas, terutama pada peternakan yang padat. Penyebarannya melalui kotoran, air, dan kontak langsung antarsatwa.

Pada manusia, peluang tertular sangat kecil, tetapi bukan berarti mustahil. Jika terjadi, gejalanya biasanya berupa demam, batuk, dan gangguan pernapasan mirip flu berat. Karena itu, pengawasan di peternakan unggas tetap penting.

Virus ini juga sering ditemukan pada burung liar yang bermigrasi. Mobilitas burung antarnegara membuat penyebaran H5N5 lebih sulit diprediksi dibandingkan varian yang hanya menyebar lokal.

Perbedaan lainnya terletak pada struktur genetik. Beberapa penelitian menyebut bahwa kombinasi protein permukaan pada H5N5 membuatnya kurang efektif menempel pada sel manusia, sehingga risiko infeksi manusia lebih rendah dibandingkan H5N1.

Meski demikian, sejarah flu burung menunjukkan bahwa mutasi kecil saja dapat mengubah tingkat penularannya. Ini sebabnya lembaga kesehatan global tetap meningkatkan pemantauan terhadap varian H5N5.

Peternak juga dianjurkan memperketat kebersihan kandang, membatasi kontak unggas dengan burung liar, dan melaporkan kematian unggas tidak wajar secepat mungkin. Tindakan cepat dapat mencegah penyebaran meluas.

KEYWORD :

flu burung H5N5 perbedaan H5N5 dan H5N1 virus flu burung




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :