Ilustrasi - baterai ponsel (Foto: Tyler Lastovich/Unsplash)
Jakarta, Jurnas.com - Baterai adalah salah satu komponen paling penting dalam smartphone modern. Hampir seluruh aktivitas digital bergantung pada daya baterai yang stabil, mulai dari komunikasi dan pekerjaan hingga hiburan.
Namun, banyak pengguna yang tanpa sadar melakukan kebiasaan yang mempercepat kerusakan baterai, sehingga kapasitasnya cepat menurun dan daya tahan semakin pendek.
Memahami cara merawat baterai dengan benar adalah langkah penting agar perangkat tetap awet dan berfungsi optimal dalam jangka panjang.
Baterai smartphone saat ini umumnya menggunakan jenis lithium-ion yang memiliki karakteristik sensitif terhadap panas dan siklus pengisian yang ekstrem.
Faktor utama yang membuat baterai cepat rusak adalah suhu berlebih, sering mengisi daya hingga 100 persen, membiarkan perangkat benar-benar kosong di 0 persen, dan menggunakan charger yang tidak sesuai standar.
Seiring waktu, kebiasaan tersebut menyebabkan sel baterai menurun performanya dan memperpendek usia pakai.
Kebiasaan sederhana dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan baterai. Mengisi daya pada rentang aman, yaitu antara 20–80 persen, sangat disarankan untuk memperpanjang siklus umur baterai.
Produsen perangkat pun telah menerapkan sistem manajemen daya otomatis yang memperlambat pengisian di atas 80 persen agar tidak memicu stres listrik. Menghindari penggunaan smartphone saat sedang diisi daya juga penting untuk mencegah peningkatan suhu yang berlebihan.
Selain itu, penggunaan perangkat lunak sangat memengaruhi konsumsi energi. Aplikasi berat yang berjalan di latar belakang, tingkat kecerahan layar maksimal, dan fitur seperti GPS, Bluetooth, atau hotspot yang selalu aktif dapat menguras daya secara signifikan.
Mengatur mode hemat daya, mematikan fitur yang tidak diperlukan, serta memperbarui sistem perangkat secara rutin dapat membantu baterai bekerja lebih efisien. Menjaga penyimpanan internal tetap lega juga membantu kinerja smartphone lebih stabil dan tidak memakan daya berlebih.
Jenis charger yang digunakan juga berperan besar dalam kesehatan baterai. Disarankan memakai charger bawaan atau resmi bersertifikasi yang sesuai kapasitas perangkat, terutama untuk teknologi fast charging.
Charger tanpa standar keamanan dapat memicu korsleting dan panas ekstrem yang membahayakan baterai maupun keselamatan pengguna. Melepas casing tebal ketika mengecas juga membantu pembuangan panas lebih baik sehingga proses pengisian tetap aman.
Merawat baterai bukan hanya soal kenyamanan penggunaan, tetapi juga bentuk efisiensi dan dukungan terhadap lingkungan. Baterai yang rusak cepat akan mendorong pengguna mengganti perangkat lebih sering, meningkatkan limbah elektronik yang sulit terurai. Dengan kebiasaan bijak, kita dapat memperpanjang usia perangkat sekaligus menghemat biaya dalam jangka panjang.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Tips mencegah baterai bocor Baterai Smartphone Komponen vital Baterai HP
























