Minggu, 23/11/2025 22:16 WIB

Kenali Makanan Ultra-Processed Pemicu Maraknya Kasus Kanker Usus





Kasus kanker usus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Para ahli menyoroti pola makan modern yang tinggi makanan ultra-processed sebagai pemicu.

Sosis merupakan salah satu makanan ultra-processed (Foto: LikeMeat/Unsplash)

Jakarta, Jurnas.com - Kasus kanker usus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Para ahli menyoroti pola makan modern yang tinggi makanan ultra-processed sebagai salah satu pemicunya. Makanan jenis ini kini sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Makanan ultra-processed adalah produk yang mengalami proses industri panjang dengan banyak tambahan kimia. Contohnya termasuk sosis, nugget, minuman manis, dan camilan kemasan. Komposisinya sering kali tinggi gula, garam, dan lemak jenuh.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan jenis ini dapat meningkatkan peradangan tubuh. Peradangan kronis berkaitan erat dengan berbagai penyakit, termasuk kanker usus. Lingkungan usus yang tidak stabil membuat sel abnormal lebih mudah berkembang.

Selain itu, makanan ultra-processed umumnya rendah serat. Padahal serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan. Kekurangan serat menyebabkan pembuangan limbah tubuh menjadi lambat dan meningkatkan kontak zat berbahaya dengan dinding usus.

Bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, atau emulsifier juga menjadi perhatian. Beberapa studi menemukan bahwa zat-zat ini dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus. Ketidakseimbangan ini membuat usus lebih rentan mengalami kerusakan.

Minuman tinggi gula yang termasuk ultra-processed juga berdampak buruk pada metabolisme. Konsumsi rutin dalam jangka panjang dapat menyebabkan obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko kuat kanker usus.

Perubahan pola makan modern membuat konsumsi makanan segar semakin berkurang. Banyak orang memilih makanan instan karena praktis dan ekonomis. Fenomena ini berkontribusi pada meningkatnya kasus kanker usus pada usia muda.

Meski hubungan sebab-akibat masih terus diteliti, arahnya semakin jelas. Pola makan sehat dengan bahan segar terbukti menurunkan risiko kanker usus. Mengurangi makanan ultra-processed menjadi langkah awal yang penting.

Pola makan tinggi sayur, buah, dan protein berkualitas membantu melindungi sistem pencernaan. Serat dari tanaman meningkatkan keberagaman mikrobiota usus. Kondisi ini mendukung kesehatan jangka panjang.

Selain pola makan, gaya hidup juga mempengaruhi risiko kanker usus. Aktivitas fisik yang cukup, tidak merokok, dan menjaga berat badan ideal sangat membantu. Kombinasi faktor ini berperan dalam menurunkan risiko.

Skrining kanker usus mulai usia 45 tahun juga dianjurkan. Deteksi dini memberi peluang penyembuhan yang jauh lebih tinggi. Pemeriksaan rutin sangat penting bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga.

Dengan meningkatnya konsumsi makanan ultra-processed, masyarakat perlu lebih berhati-hati. Mengurangi konsumsi harian dapat menjadi investasi besar bagi kesehatan. Perubahan kecil dalam pola makan memiliki dampak besar pada kesehatan usus.

KEYWORD :

kanker usus penyebab hubungan ultra-processed food risiko kanker usus




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :