Minggu, 23/11/2025 22:18 WIB

Bolehkah Sabun Scrub Dipakai Setiap Hari? Ini Penjelasannya





Membersihkan wajah memang menjadi rutinitas penting, tetapi pemakaian sabun cuci muka yang mengandung scrub tidak bisa dilakukan sembarangan.

Ilustrasi mencuci wajah (Foto: Doknet)

Jakarta, Jurnas.com - Membersihkan wajah memang menjadi rutinitas penting, tetapi pemakaian sabun cuci muka yang mengandung scrub tidak bisa dilakukan sembarangan.

Scrub bekerja mengangkat sel kulit mati melalui gesekan butiran fisik. Cara kerja ini membuatnya efektif, tetapi berpotensi menyebabkan iritasi bila terlalu sering dipakai.

Kulit memiliki lapisan pelindung alami yang menjaga kelembapan dan mencegah iritasi. Bila scrub digunakan setiap hari, lapisan ini dapat menipis. Kondisi tersebut membuat kulit menjadi lebih sensitif dan mudah memerah.

Dermatolog umumnya menyarankan penggunaan scrub hanya 1–2 kali per minggu untuk kulit normal. Bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, frekuensinya bahkan bisa lebih jarang. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan kulit.

Pada kulit berminyak, scrub dapat membantu membersihkan pori-pori dan mencegah komedo. Namun, bila digunakan berlebihan, kulit justru memproduksi lebih banyak minyak sebagai reaksi alami. Akibatnya, wajah bisa tampak semakin mengilap dan rentan berjerawat.

Jenis scrub juga harus diperhatikan. Scrub dengan butiran besar dan kasar dapat menyebabkan microtears, yaitu luka kecil yang tidak terlihat mata. Saat luka ini terinfeksi, jerawat atau iritasi bisa muncul.

Produk modern biasanya menggunakan scrub berbahan lembut seperti jojoba beads. Bahan ini lebih aman karena bentuknya halus dan tidak melukai kulit. Tetap saja, frekuensi penggunaannya perlu dibatasi.

Untuk kulit berjerawat, penggunaan scrub terlalu sering bisa memperparah kondisi. Gesekan fisik pada permukaan kulit menyebabkan peradangan meningkat. Dokter kulit lebih merekomendasikan exfoliant kimia seperti salicylic acid.

Pemilik kulit kering juga tidak disarankan memakai scrub setiap hari. Butiran scrub dapat mengangkat minyak alami kulit terlalu banyak. Kondisi ini membuat kulit terasa perih dan mengelupas.

Bila wajah terasa kusam, scrub tetap bisa menjadi solusi asal dilakukan dengan benar. Rutin tetapi tidak berlebihan adalah prinsip utama perawatan kulit. Setelah eksfoliasi, penggunaan pelembap sangat dianjurkan.

Beberapa orang mengira makin sering scrub, kulit makin bersih. Padahal kebersihan kulit tidak diukur dari frekuensi eksfoliasi, melainkan dari keseimbangan perawatan. Kulit yang sehat adalah kulit yang tidak dipaksa bekerja terlalu keras.

Sabun scrub sebaiknya dipilih sesuai jenis kulit. Membaca label dan memahami komposisi adalah langkah penting. Bila ragu, konsultasikan dengan dermatolog.

Intinya, penggunaan sabun scrub diperbolehkan, tetapi bukan untuk penggunaan harian. Dengan frekuensi yang tepat, kulit justru menjadi lebih cerah dan sehat. Keseimbangan inilah yang perlu dijaga dalam rutinitas skincare.

KEYWORD :

sabun scrub wajah exfoliating face wash bolehkah scrub setiap hari




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :