Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu memberikan sambutan di acara penutupan Akselerasi Kreatif (AKTIF) Subsektor Film 2025 (Foto: Vaza/Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com - Program Akselerasi Kreatif (AKTIF) 2025 yang diselenggarakan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) resmi ditutup pada Minggu (23/11).
Pada hari terakhir program bootcamp ini, para peserta subsektor film menyampaikan antusiasme dan manfaat nyata yang mereka peroleh, terutama terkait penguatan kemampuan bisnis, distribusi, serta pemahaman ekosistem industri film nasional menuju level global.
Acara penutupan dihadiri Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf, Agustini Rahayu, yang menyampaikan bahwa bootcamp ini menjadi langkah awal bagi para pelaku kreatif untuk menembus pasar internasional.
Dalam sambutannya, Agustini menyatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi ruang percepatan untuk meningkatkan kualitas profesional pelaku film Indonesia.
“Kita skill up gitu ya untuk ikut bersama terjun lah gitu ke industri global langsung. Udah nggak main nasional dulu nggak apa-apa. Starting from the end gitu ya,” kata Agustini dalam penutupan AKTIF 2025.
Ia mengungkapkan bahwa tiga peserta terpilih dari program ini akan mendapat kesempatan untuk mengikuti forum pitching internasional serta promosi di ajang global.
“Tiga orang yang ini akan kita level up, bersama Kementerian Ekonomi Kreatif, khususnya Direktorat Film, Animasi, dan Video akan terus mengawal teman-teman kita kerja bareng untuk memperbaiki ekosistem industri perfilman Indonesia,” ujar Agustini.
Menurutnya, keberlanjutan pengembangan kapasitas pelaku industri kreatif menjadi prioritas agar mereka mampu mengoptimalkan produk intelektual, memperluas jalur distribusi, dan menciptakan kemandirian finansial.
“Angka-angka itu datang dari kerjanya teman-teman dan seberapa tebal uang yang teman-teman dapet dari industri ini. Kita cita-citanya pengen jadikan ini penghasilan sampai pensiun, punya IP sendiri yang bisa dijadikan mata pencarian berkelanjutan,” tambahnya.
Selain penutup program bootcamp, acara ini juga mengumumkan tiga nominasi yang akan mengikuti promosi di ATF 2025 di Singapura.
Salah satu nominasi terpilih, Dwitya Yoga Dharmawangsa, perwakilan dengan judul film: Komik Jagoan, mengungkapkan bahwa ia memperoleh wawasan penting terkait model bisnis industri film dari hulu ke hilir.
“Saya kebetulan ada interes di bagian distribusi dan publikasi film. Saya di sini belajar banyak tentang bagaimana industri film atau ekosistem film itu, membisniskan film tidak hanya sebagai IP namun juga berkembang menjadi produk lainnya dan bisa sustain secara sirkular,” ujar Dwitya.
Ia menyebut bahwa pembelajaran mengenai strategi komersialisasi dan distribusi memberikan perspektif baru terhadap pengelolaan konten kreatif.
“Saya belajar banyak tentang bagaimana bisnis itu bekerja dari competition, atau exhibition, distribution, dan publishing,” katanya.
Dwitya menyampaikan optimisme bahwa hasil bootcamp AKTIF 2025 akan membantu para pelaku film Indonesia mampu bersaing di pasar global secara lebih profesional.
Kemenekraf menegaskan bahwa AKTIF bukan penutup perjalanan, melainkan tahap awal percepatan karya kreatif menuju kompetisi internasional. Kesempatan promosi ke ATF 2025 diharapkan dapat membuka jaringan dan memperkuat posisi Indonesia dalam pasar film dunia.
Program AKTIF 2025 menjadi bukti komitmen pemerintah untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif melalui pendekatan pembinaan, kolaborasi, dan peluang komersialisasi secara nyata bagi pelaku industri.
Acara ditutup dengan pengumuman resmi tiga peserta terpilih yang akan mewakili Indonesia pada ATF 2025 di Singapura.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Akselerasi Kreatif AKTIF 2025 Kementerian Ekonomi Kreatif Agustini Rahayu Dwitya Yoga Dharmawangsa



























