Sabtu, 22/11/2025 12:24 WIB

Tips Ubah Kebiasaan Scroll Medsos Tanpa Arah





Kebiasaan menggulir atau scroll media sosial tanpa tujuan atau tanpa arah nampaknya kini menjadi pola baru yang menggerogoti fokus banyak orang

Ilustrasi - Penggunaan media sosial (Foto: REUTERS)

Jakarta, Jurnas.com - Kebiasaan menggulir atau scroll media sosial tanpa tujuan atau tanpa arah nampaknya kini menjadi pola baru yang menggerogoti fokus banyak orang, karena dilakukan hampir otomatis setiap ada jeda waktu.

Meski terlihat sepele, namun fenomena doomscrolling ini perlahan dapat menggerus fokus, meningkatkan kecemasan, hingga membuat produktivitas harian menurun.

Berikut sejumlah strategi praktis yang bisa diterapkan untuk mengubah pola konsumsi media sosial agar lebih sehat dan terarah.

Salah satu cara untuk mengendalikan kebiasaan ini ialah menentukan niat sebelum membuka aplikasi, agar penggunaan media sosial lebih terarah. Dengan mengetahui apa yang ingin dicari, pengguna dapat membedakan kebutuhan dari sekadar impuls kosong.

Selanjutnya, pembatasan waktu menjadi penopang penting agar kebiasaan menggulir atu scrolling media sosial tidak berlarut-larut. Penggunaan timer sederhana selama beberapa menit dapat memutus ritme scroll yang biasanya tidak disadari.

Agar pembatasan itu lebih efektif, kurasi feed juga diperlukan untuk menyaring konten yang muncul setiap hari. Dengan meninggalkan akun yang menimbulkan beban emosional dan mempertahankan yang relevan, pengalaman berselancar menjadi lebih sehat.

Di sisi lain, memindahkan aplikasi ke folder tersembunyi atau menonaktifkan notifikasi dapat menciptakan jeda kecil yang menghambat kebiasaan membuka medsos secara refleks. Upaya ini membantu otak berhenti bekerja dalam mode otomatis.

Ketika dorongan untuk scroll mulai muncul, menggantinya dengan mikroaktivitas seperti membaca singkat atau merenggangkan tubuh dapat memberi jeda mental yang lebih menenangkan. Pergeseran ini juga mengurangi ketergantungan pada stimulasi visual yang berulang.

Meski begitu, perubahan kebiasaan tidak cukup tanpa alternatif aktivitas yang lebih menarik di luar layar. Rutinitas seperti olahraga ringan atau memasak cepat dapat menciptakan variasi yang membuat keinginan pelarian ke media sosial berkurang.

Di sisi lain, mengenali pola emosi yang memicu doomscrolling menjadi kunci untuk mengatasi sumber masalahnya. Dengan memahami kapan dan mengapa dorongan itu muncul, pengguna dapat membangun respons yang lebih bijak dan menjaga waktu online tetap bermakna.

Mengubah kebiasaan scroll tanpa arah bukan soal menjauhi teknologi, melainkan menggunakannya secara lebih sadar dan bijak. Dengan langkah-langkah kecil dan konsisten, waktu online bisa menjadi lebih produktif, terarah, dan memberi manfaat nyata bagi keseharian.

KEYWORD :

Kebiasaan Scroll Medsos Dampak doomscrolling Kecanduan media sosial




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :