Jum'at, 21/11/2025 23:00 WIB

Studi Tunjukkan Gempa Bumi Bisa Membentuk Gumpalan Emas





Sebuah studi baru menunjukkan bahwa gempa bumi dapat membentuk nugget atau gumpalan emas hanya dalam hitungan detik

Ilustrasi gempa bumi (Foto: Dok. Liputan6)

Jakarta, Jurnas.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa gempa bumi dapat membentuk nugget atau gumpalan emas hanya dalam hitungan detik. Temuan ini menjawab pertanyaan lama tentang bagaimana urat kuarsa bisa menyimpan gumpalan emas besar meski fluida bawah tanah membawa emas dalam kadar sangat kecil.

Selama lebih dari satu abad, geolog berpegang pada model lama bahwa fluida super-panas mengalir melalui retakan batuan dan mengendapkan emas ketika kondisi berubah. Namun model itu menyisakan teka-teki mengapa endapan besar bisa muncul pada mineral kuarsa yang cenderung tidak reaktif.

Karena itu peneliti dari Monash University, CSIRO, dan ANSTO meneliti peran listrik yang muncul ketika kuarsa mengalami tekanan saat gempa. Mereka memanfaatkan sifat piezoelektrik kuarsa yang dapat menghasilkan tegangan sesaat ketika kristalnya tertekan.

Dalam zona patahan, tekanan yang berubah cepat memicu muatan listrik yang diduga mampu memindahkan elektron dan menarik emas dari larutan. Untuk mengujinya, tim merendam kuarsa dalam larutan emas terlarut dan memberikan tekanan mekanis yang meniru gempa.

Hasilnya, butiran emas muncul di permukaan kuarsa dalam bentuk nanopartikel hingga kristal kecil yang menunjukkan proses pengendapan elektrokimia. Ketika kuarsa yang digunakan sudah memiliki sedikit emas, endapan baru justru tumbuh mengelilingi emas lama dan membentuk gumpalan lebih besar.

Begitu emas kecil terbentuk, titik itu menjadi lokasi utama pertumbuhan lanjutan karena emas adalah konduktor yang memperkuat medan listrik lokal. Pola tersebut membuat butiran besar lebih mudah tumbuh dibanding sebaran halus.

Eksperimen lain menunjukkan bahwa nanopartikel emas dapat bergerak dan berkumpul di permukaan kuarsa saat kristal diberi tekanan. Konsentrasi partikel ini mempercepat pembentukan butiran emas yang lebih besar.

“Kuarsa yang diberi tekanan tidak hanya mengendapkan emas secara elektrokimia di permukaannya, tetapi juga membentuk dan mengumpulkan nanopartikel emas,” kata rekan penulis studi, Profesor Andy Tomkins dari Monash University School of Earth, Atmosphere and Environment.

“Menariknya, emas cenderung mengendap pada butiran emas yang sudah ada daripada membentuk yang baru,” kata Tomkins lagi.

Dalam kondisi alami, urat kuarsa di zona patahan digenangi fluida panas kaya emas dan setiap gempa bertindak seperti sel elektrokimia sesaat. Ion emas mengambil elektron di permukaan tertentu dan mengendap sebagai logam.

Mekanisme ini tidak menggantikan teori klasik tentang fluida hidrotermal, tetapi melengkapinya dengan proses pemusatan emas oleh tegangan piezoelektrik. Hal ini membantu menjelaskan mengapa beberapa urat kuarsa menghasilkan nugget besar yang jarang ditemukan.

Sebagian besar nugget raksasa dunia berasal dari sistem emas orogenik yang menyumbang mayoritas produksi emas sejarah manusia. Menurut para peneliti, kuarsa bertindak seperti baterai alami yang menambah sedikit emas setiap kali gempa mengguncang.

Temuan yang dipublikasikan dalam Nature Geoscience ini memberi penjelasan mengapa hubungan antara emas, kuarsa, dan gempa begitu erat sepanjang sejarah geologi Bumi. 

Sumber: Earth

KEYWORD :

Gempa Bumi Gumpalan Emas Nugget Emas Pembentukan Emas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :