Jum'at, 21/11/2025 16:31 WIB

Ini 7 Sinyal Kamu Harus Ambil Cuti Kerja Sekarang





Kerja terus-menerus tanpa memberi waktu istirahat dapat menjadi sinyal bahwa tubuh atau pikiran Anda sudah kelelahan.

Ilustrasi cuti bekerja dari kantor (Foto: Wonderlane/Unsplash)

Jakarta, Jurnas.com - Kerja terus-menerus tanpa memberi waktu istirahat dapat menjadi sinyal bahwa tubuh atau pikiran Anda sudah kelelahan. Ketika kondisi tersebut muncul, tubuh memberi indikasi bahwa saatnya berhenti sejenak dan mengambil cuti.

Salah satu tanda paling jelas ialah kelelahan ekstrem yang tidak hilang meskipun sudah tidur atau istirahat. Tubuh yang terus dipaksa bisa kehilangan kemampuan pulih secara alami.

Gangguan konsentrasi serta sulit fokus juga menjadi alarm penting. Bila Anda merasa sulit berpikir jernih atau sering lupa hal sederhana, ini mungkin struktur psikis Anda sedang terganggu.

Perubahan mood seperti mudah marah, sedih tanpa sebab, atau kecemasan yang tiba-tiba dapat menunjukkan bahwa tenaga mental Anda sudah terkuras. Kondisi ini bukan hanya soal suasana hati, tetapi sinyal burnout.

Gangguan fisik seperti sakit kepala terus-menerus, punggung kaku, atau jantung berdebar tanpa sebab jelas tidak boleh dianggap remeh. Kombinasi tubuh yang lelah dan sistem saraf yang overstimulasi sering muncul pada pekerja yang terus-menerus ‘on’.

Gangguan tidur juga salah satu petunjuk penting bahwa tubuh Anda perlu istirahat. Jika sulit tidur, sering terbangun atau memiliki mimpi buruk, ini bisa jadi tanda tubuh dan pikiran butuh jeda.

Perubahan nafsu makan seperti tiba-tiba makan sangat banyak atau malah berhenti makan juga patut diperhatikan. Kedua kondisi ini bisa mencerminkan sistem tubuh dan hormon yang sudah tidak seimbang.

Jika Anda tiba-tiba sering sakit, infeksi berulang atau merasa seperti lemah tanpa sebab, ini artinya sistem kekebalan tubuh Anda sudah menurun. Sebuah panggilan bagi Anda untuk berhenti sejenak.

Mengabaikan gejala-gejala tersebut dapat berujung pada kondisi serius seperti burnout, depresi, atau penyakit kronis. Cuti kerja bukanlah kelemahan, melainkan bentuk investasi untuk kesehatan jangka panjang.

Saat Anda merasakan tanda-tanda tersebut, penting untuk berbicara dengan atasan atau HR dan menyesuaikan waktu istirahat. Konsultasi juga dengan profesional kesehatan bisa membantu memastikan Anda mendapatkan perawatan yang tepat.

Istirahat yang baik saat cuti bukan hanya tidur lebih banyak, tetapi juga detoks digital, melakukan aktivitas ringan di luar, dan memberi tubuh waktu untuk pulih. Perlakukan cuti sebagai kesempatan memperbarui energi Anda.

KEYWORD :

gejala burnout kerja tanda tubuh butuh istirahat kapan ambil cuti cuti kerja kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :