Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Mengalami Stroke?

Ilustrasi stroke (Foto: RS M. Haulussy Ambon)

Jakarta, Jurnas.com - Stroke merupakan kondisi darurat medis yang harus segera ditangani karena setiap menit sangat berarti. Ketika stroke terjadi, pasokan darah ke otak terganggu sehingga sel-sel otak mulai kekurangan oksigen dan nutrisi.

Penyebab utama stroke bisa berupa penyumbatan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah di otak. Kedua kondisi ini menyebabkan aliran darah terhenti atau bocor, yang mulai merusak jaringan otak.

Ketika sel otak kehilangan oksigen, proses kematian sel dimulai dalam hitungan menit. Akibatnya bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut bisa mengalami kelemahan atau lumpuh.

Dampak neurologis dari stroke sangat bervariasi, tergantung bagian otak yang terkena. Misalnya seseorang bisa tiba-tiba tidak bisa berbicara, mengalami gangguan penglihatan, atau kesulitan menggerakkan satu sisi tubuh.

Tak hanya fungsi motorik yang terganggu, keseimbangan dan fungsi sensori pun bisa ikut rusak. Penderita bisa kesulitan berjalan, merasakan kebas, atau mengalami pusing secara tiba-tiba.

Gangguan pada kognisi dan emosi sering muncul setelah stroke. Kondisi seperti kehilangan memori, perubahan kepribadian, atau gangguan suasana hati bukan hal langka.

Beberapa komplikasi parah seperti `locked-in syndrome` bisa terjadi bila otak batang ikut terluka. Penderita dalam kondisi ini sadar namun tidak bisa merespon secara normal.

Penanganan cepat saat stroke muncul sangat penting agar kerusakan otak bisa dibatasi. Semakin cepat pengobatan diberikan, semakin besar peluang pemulihan fungsi.

Setelah fase akut, proses rehabilitasi menjadi bagian penting. Terapi fisik, wicara, dan adaptasi gaya hidup membantu penderita pulih dan menjaga kualitas hidup.

Faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, merokok, dan kurang aktivitas fisik harus diperhatikan agar tubuh tidak mengalami stroke. Gaya hidup yang tidak sehat membuat kerusakan otak datang lebih cepat.

Stroke tidak hanya memperpendek umur, tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan. Karena itu, kesadaran diri dan tindakan cepat adalah kunci untuk menjaga otak dan tubuh tetap sehat.

JURNAS VIDEO :

Gus Elham Kembali Minta Maaf dengan Wajah Pucat dan Lesu

Detik-detik Jembatan Hongqi Sepanjang 758 M Ambruk di China

Penganugerahan Gelar Pahlawan pada Gus Dur

Momen Kedatangan Prabowo Disambut Hangat di Australia

PILIHAN REDAKSI :

Begini Trik Cara Tidur Istri Agar Suami Betah

Komisi II Minta Kemendagri Segera Susun Cetak Biru Peta Besar Indonesia

7 Pertanyaan Sepele yang Bisa Bikin Pria Jadi Ilfil

Tampil Menggoda dengan Riasan Sensual