Kamis, 20/11/2025 16:47 WIB

Makna dan Sejarah di Balik Peringatan Hari Anak Sedunia





Hari Anak Sedunia atau World Children`s Day diperingati setiap 20 November, momentum global untuk menegaskan kembali hak-hak anak yang sering terabaikan

Ilustrasi - Setiap 0 November dunia memperingati Hari Anak Sedunia (Foto: Pexels/Pixabay)

Jakarta, Jurnas.com - Hari Anak Sedunia atau World Children`s Day diperingati setiap 20 November. Peringatan ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi momentum global untuk menegaskan kembali hak-hak anak yang sering terabaikan. Karena itu, tanggal ini diperlakukan sebagai pengingat bahwa masa depan sebuah bangsa bertumpu pada cara dunia memperlakukan generasi mudanya.

Peringatan Hari Anak Sedunia memiliki akar sejarah panjang yang bermula dari kekhawatiran komunitas internasional terhadap eksploitasi dan ketidakadilan yang dialami anak-anak pada awal abad ke-20. Dari sana, gagasan perlindungan universal bagi anak berkembang menjadi agenda kemanusiaan yang semakin kuat.

Majelis Umum PBB kemudian menetapkan Universal Children’s Day pada 1954 sebagai langkah resmi mendorong kesejahteraan anak secara global. Ketetapan ini mengantarkan dunia pada pemilihan tanggal 20 November sebagai momentum bersejarah bagi gerakan perlindungan anak.

Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan adopsi Deklarasi Hak Anak pada 1959 yang menjadi pijakan awal standar perlindungan anak. Selain itu, dunia juga menyaksikan pengesahan Konvensi Hak Anak pada 1989 yang kini menjadi perjanjian internasional paling luas diratifikasi.

Dua tonggak historis itu tidak hanya membentuk payung hukum internasional, tetapi juga mengikat negara-negara untuk menyediakan lingkungan aman bagi tumbuh kembang anak. Dengan demikian, Hari Anak Sedunia bukan sekadar peringatan, melainkan komitmen kolektif yang harus terus ditegakkan.

Di tengah perubahan zaman, tantangan yang dihadapi anak semakin kompleks karena konflik, kemiskinan, hingga perundungan digital terus mengintai kehidupan mereka. Situasi ini memberi alasan kuat mengapa kesadaran publik harus terus dipelihara.

Hari Anak Sedunia hadir sebagai ruang bersama untuk menegaskan bahwa setiap anak memiliki hak yang tidak boleh dinegosiasikan. Selain itu, momentum ini mendorong negara dan masyarakat untuk menjaga akses pendidikan yang inklusif dan aman.

Keterlibatan publik juga menjadi bagian penting karena suara anak harus didengar dalam merumuskan masa depan yang mereka jalani. Dengan cara itu, peringatan ini tidak hanya menjadi panggung simbolik, tetapi sarana untuk memberi ruang aktual bagi aspirasi generasi muda.

Meski dunia terus berkembang, ketidaksetaraan dan kekerasan terhadap anak masih terjadi di berbagai negara sehingga komitmen perlindungan tidak boleh berhenti. Karena itu, Hari Anak Sedunia selalu relevan sebagai pengingat bahwa kemajuan tidak berarti jika anak-anak masih hidup dalam ketakutan atau keterbatasan.

Merawat hak anak berarti merawat fondasi peradaban karena kualitas generasi mendatang ditentukan oleh keputusan yang diambil hari ini. Oleh sebab itu, setiap peringatan Hari Anak Sedunia seharusnya menjadi momen refleksi dan tindakan nyata untuk memastikan semua anak tumbuh dengan martabat, keamanan, dan harapan.

KEYWORD :

Hari Anak Sedunia 20 November Sejarah Hari Anak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :