Ilustrasi - Getuk goreng (Foto: Resepkoki)
Jakarta, Jurnas.com - Getuk goreng adalah camilan legendaris dari Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang terkenal hingga ke penjuru Jawa. Dengan warna kuning keemasan dan rasa manis-gurih, camilan ini mudah dinikmati, bisa disantap di berbagai kesempatan.
Getuk Goreng bisa juga menjadi pilihan sarapan yang praktis sekaligus mengenyangkan. Terbuat dari singkong yang kaya karbohidrat, camilan ini memberi energi cukup untuk memulai aktivitas pagi.
Selain itu, tekstur lembut di dalam dan renyah di luar membuatnya mudah dinikmati, apalagi jika dipadu dengan minuman hangat seperti teh atau kopi. Kehangatan minuman sekaligus manis-gurihnya Getuk Goreng menciptakan sensasi sarapan yang sederhana namun memuaskan.
Sementara itu, cerita unik di balik munculnya getuk goreng bermula pada tahun 1918 ketika seorang pedagang nasi rames keliling mencari solusi atas dagangannya yang tak laku, yaitu getuk basah. Sebagai ide kreatif, getuk yang tak terjual lalu digoreng kembali dan ternyata justru laku keras. Dari situ terciptalah camilan khas ini.
Getuk goreng dibuat dari singkong, yang dalam bahasa lokal dikenal “budin”, yang direbus, ditumbuk bersama gula jawa hingga manis-legit, lalu dibentuk dan digoreng hingga permukaannya agak renyah. Proses penumbukan bahkan dulu dilakukan oleh beberapa orang agar teksturnya pas.
Cita rasa getuk goreng tidak sekadar manis. Gorengan dari singkong yang dipadu gula jawa menciptakan perpaduan manis-gurih yang khas dan berbeda dari camilan kentang atau tepung biasa. Inilah yang membuatnya cepat menjadi oleh-oleh favorit setiap kunjungan ke Purwokerto dan sekitarnya.
Salah satu ciri khas yang tak boleh dilewatkan adalah kemasannya. Getuk goreng tradisional dikemas dalam “besek”, wadah anyaman bambu kecil, yang bukan hanya fungsional tetapi juga estetis, mengandung nuansa tradisi Banyumas.
Tiga Menu Diet Sehat untuk Sarapan
Meski lahir dari tradisi, getuk goreng terus berevolusi. Kini tersedia dalam varian rasa yang lebih modern seperti coklat, durian, nangka, nanas, hingga varian premium. Inovasi ini membantu camilan lokal tetap relevan di mata generasi muda dan pengunjung dari luar daerah.
Tak hanya sebagai makanan ringan, getuk goreng telah menjadi identitas kuliner kawasan Banyumas–Purwokerto. Banyak toko yang khusus menjual camilan ini di sepanjang jalan utama di Sokaraja maupun kawasan sekitarnya, menjadikannya salah satu “wajib beli” oleh-oleh saat berkunjung.
Seiring dengan perubahan selera dan tekanan pasar modern, para pembuat getuk goreng menghadapi tantangan, bagaimana menjaga rasa asli, bahan baku lokal, serta tradisi penyiapan agar tetap otentik tanpa kehilangan daya tarik saat ini. Upaya pelestarian meliputi pengemasan yang menarik, variasi rasa, serta promosi wisata kuliner. (Zakiyah Nuri Syalwana/Mag)
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Getuk Goreng Menu Sarapan Makanan Manis Gurih Makanan Khas Sokaraja



























