Logo KPK
Jakarta, Jurnas.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami aliran uang tak resmi dari agen tenaga kerja asing (TKA) kepada eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Heri Sudarmanto.
Pendalaman dilakukan melalui pemeriksaan tiga agen TKA sebagai saksi terkait dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi dalam pengurusan Rencana Penggunaan TKA (RPTKA), pada Senin, 17 November 2025.
"Saksi hadir, penyidik mendalami materi terkait penulusuran aliran uang tidak resmi dugaan tindak pemerasan oleh tersangka HS (Heri Sudarmanto), saat menjabat sebagai Direktur PPTKA dan Dirjen Binapenta dan PKK Kemenaker," kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo kepada wartawan, Selasa, 18 November 2025.
Adapun tiga agen TKA dimaksud yaitu Tri Utomo, Rokiyah, dan Syaiful Anwar. Ketiganya diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Sebelumnya, KPK telah memeriksa Heri Sudarmanto dalam perkara ini pada Senin, 10 November 2025. Dia dicecar penyidik KPK soal prosedur pengesahan RPTKA.
KPK Periksa Eks Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto
Selain itu, penyidik KPK juga menggali pengetahuan Heri terkait pungutan uang kepada para pengaju RPTKA di Kemnaker.
"Penyidik juga menggali pengetahuan saudara HS (Heri Sudarmanto) terkait pungutan uang tidak resmi kepada para pengaju RPTKA di Kemnaker, saat periode yang bersangkutan sebagai Direktur PPTKA dan Dirjen Binapenta & PKK," kata Budi.
Untuk diketahui, Heri adalah tersangka dalam perkara tersebut, namun belum ditahan KPK. Heri ditetapkan sebagai tersangka bersama sejumlah pihak lainnya.
Di antaranya, Gatot Widiartono selaku Kepala Subdirektorat Maritim dan Pertanian Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Dirjen Binapenta & PKK) tahun 2019-2021 sekaligus PPK PPTKA tahun 2019-2024 serta Koordinator Bidang Analisis dan Pengendalian TKA Direktorat PPTKA Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2021-2025.
Kemudian Putri Citra Wahyoe, Jamal Shodiqin, dan Alfa Eshad yang merupakan Staf pada Direktorat PPTKA pada Ditjen Binapenta & PKK Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2019-2024.
Lalu Dirjen Binapenta & PPK Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2020-2023 Suhartono dan Direktur PPTKA 2019-2024 yang diangkat sebagai Dirjen Binapenta 2024-2025 Haryanto.
Selanjutnya Direktur PPTKA 2017-2019 Wisnu Pramono serta Koordinator Uji Kelayakan Pengesahan PPTKA tahun 2020-Juli 2024 yang diangkat menjadi Direktur PPTKA 2024-2025 Devi Angraeni.
Selama periode tahun 2019-2024, jumlah uang yang diterima 8 orang tersangka dan pegawai pada Direktorat PPTKA dalam perkara dugaan pemerasan dan gratifikasi itu sekurang-kurangnya adalah Rp53,7 miliar.
Sejumlah pihak termasuk para tersangka telah mengembalikan uang ke negara melalui rekening penampungan KPK dengan total sebesar Rp8,61 miliar.
Dalam proses berjalan, penyidik telah melakukan penggeledahan di beberapa tempat yakni di Jabodetabek dan Jawa Timur yang merupakan kantor Kementerian Ketenagakerjaan, rumah para tersangka, rumah pihak terkait, dan kantor para agen pengurusan TKA.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Kasus Pemerasan TKA KPK Periksa Agen TKA Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto






















