Selasa, 18/11/2025 13:43 WIB

Makna dan Sejarah di Balik Hari Sawit Nasional





Hari Sawit Nasional yang diperingati setiap 18 November menjadi momen penting bagi industri kelapa sawit Indonesia

Pekerja mengangkut kelapa sawit hasil panen (Foto Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Hari Sawit Nasional yang diperingati setiap 18 November menjadi momen penting bagi industri kelapa sawit Indonesia, karena tanggal ini berkaitan langsung dengan sejarah penanaman sawit komersial pertama pada 1911. Karena itu, peringatan ini diposisikan sebagai penghargaan atas perjalanan panjang salah satu komoditas strategis nasional.

Peringatan Hari Sawit Nasional lahir dari usulan Dewan Minyak Sawit Indonesia pada 2017, yang ingin menegaskan peran Indonesia sebagai produsen sawit terbesar dunia. Dorongan itu juga bertujuan memperkuat pemahaman publik mengenai kontribusi sawit terhadap perekonomian nasional.

Dikutip dariberbagai sumber, sejarah sawit Indonesia tercatat dimulai jauh lebih awal, ketika empat biji sawit pertama ditanam di Kebun Raya pada 1884. Bibit yang didatangkan dari Mauritius itu ditanam di bawah kepemimpinan Johannes Elyas Teysmann, dan menjadi cikal bakal penelitian sawit di Nusantara.

Namun tonggak penting baru muncul pada 1911 ketika Schadt membangun perkebunan sawit pertama di Tanah Itam Ulu. Pada saat yang sama, penanaman komersial kemudian meluas ke Sungai Liput di Aceh dan Pulu Raja di Asahan, yang menjadi pusat awal berkembangnya industri sawit nasional.

Pengusahaan sawit sebagai tanaman komersial mulai berjalan pada 1912, lalu ekspor minyak sawit pertama terjadi pada 1919 dari Tanah Itam Ulu. Perkembangan ini diperkuat oleh hadirnya berbagai publikasi ilmiah seperti De Oliepalm dan Investigations on Oil Palms, yang memperdalam penelitian mengenai tanaman sawit.

Momentum 18 November semakin memiliki legitimasi historis setelah ahli bernama Berna Hunger mencatat dalam literatur tahun 1924 bahwa pada tanggal itu, sawit untuk pertama kalinya ditanam bukan sebagai tanaman hias, melainkan sebagai komoditas ekonomi. Catatan tersebut kemudian menjadi dasar kuat penetapan Hari Sawit Nasional.

Industri sawit tumbuh pesat setelah Perang Dunia I, ketika permintaan minyak nabati meningkat di pasar global. Pertumbuhan ini mendorong petani semakin aktif mengembangkan sawit hingga komoditas ini menjelma sebagai sektor strategis Indonesia.

Namun pesatnya perkembangan tersebut menghadirkan tantangan baru, terutama terkait keberlanjutan lingkungan. Karena itu, momentum Hari Sawit Nasional juga dipandang sebagai ajakan untuk menata ulang tata kelola sawit agar tetap kompetitif sekaligus bertanggung jawab.

Di sisi ekonomi, sawit menyumbang devisa besar, menciptakan jutaan lapangan kerja, dan mendukung pengembangan energi terbarukan seperti biodiesel. Tetapi di sisi lain, kritik mengenai deforestasi dan tata kelola lahan terus menyertai perjalanan industri ini.

Dengan demikian, peringatan Hari Saeit Nasional bukan hanya mengingatkan publik pada akar sejarah sawit, tetapi juga mengajak semua pihak memikirkan masa depan industri yang lebih berkelanjutan. Komoditas yang telah membentuk wajah perekonomian Indonesia selama lebih dari satu abad ini membutuhkan pengelolaan yang bijak agar terus memberi manfaat bagi petani, pekerja, lingkungan, hingga negara.

KEYWORD :

Hari Sawit Nasional 18 November Makna Hari Sawit Sejarah Hari Sawit




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :