Senin, 17/11/2025 18:02 WIB

Selain Kota Reog, Ponorogo Terkenal dengan Apa?





Ponorogo, Jawa Timur, sejak lama dikenal sebagai Kota Reog, julukan yang lahir dari kesenian Reog Ponorogo

Pertunjukan Reog Ponorogo (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Ponorogo, Jawa Timur, sejak lama dikenal sebagai Kota Reog, julukan yang lahir dari kesenian Reog Ponorogo yang berakar pada semangat perlawanan dan kini bergerak menjadi warisan budaya berskala global. Seiring pengakuan UNESCO, kesenian ini semakin mengukuhkan Ponorogo sebagai salah satu pusat tradisi Jawa yang hidup hingga hari ini.

Namun, ketenaran Ponorogo tidak berhenti pada Reog saja. Pertanyaan seperti “Selain Kota Reog, Ponorogo terkenal dengan apa?” kerap muncul ketika publik menyorot daerah yang berada di barat Jawa Timur ini. Pertanyaan itu pun menemukan banyak jawabannya karena Ponorogo bukan hanya rumah bagi Reog, tetapi pusat tradisi dan kebudayaan yang hidup hingga kini.

Diketahui, selain Reog, kota ini juga dikenal sebagai Bumi Santri, sebutan yang muncul dari banyaknya pondok pesantren di wilayah tersebut. Salah satunya adalah Pondok Modern Darussalam Gontor yang tumbuh menjadi salah satu pesantren terbesar di Indonesia dan memiliki cabang di berbagai daerah.

Keterhubungan Ponorogo sebagai pusat pendidikan dan budaya inilah yang membuat daerah ini memiliki karakter kuat di mata publik. Tradisi yang berkembang di pesantren dan masyarakat menghidupkan aktivitas seni Reog yang hadir dalam berbagai upacara, mulai dari bersih desa hingga penyambutan tamu penting.

Pertunjukan Reog sendiri tampil megah dengan topeng barongan atau singa raksasa bertatahkan bulu merak serta tokoh-tokoh seperti Warok, Kelono Sewandono, Bujangganong, dan Jathil. Kehadirannya tak hanya menjadi tontonan, melainkan cerminan nilai keberanian dan struktur sosial masyarakat Ponorogo.

Melalui Grebeg Suro, Festival Reog Remaja, dan Festival Nasional Reog Ponorogo, tradisi ini terus tumbuh menjadi agenda budaya nasional. Bahkan sejak 2021, FNRP masuk dalam Karisma Event Nusantara dan pernah menempati posisi kedua sebagai event terbaik dari ratusan agenda budaya nasional.

Kehidupan budaya itu juga berkaitan erat dengan ekonomi kreatif karena lebih dari 365 paguyuban Reog beraktivitas di Ponorogo dengan puluhan ribu anggota. Ekosistem ini menggerakkan omzet miliaran rupiah setiap tahun dan melibatkan ratusan perajin kriya yang memproduksi topeng, kostum, serta perlengkapan pertunjukan.

Selain itu, upaya pelestarian dilakukan pula melalui jalur pendidikan formal karena pemerintah daerah mewajibkan ekstrakurikuler Reog bagi siswa SD dan SMP melalui Perbup Nomor 35 Tahun 2024. Langkah ini melanjutkan transmisi budaya yang selama ratusan tahun dijaga lewat sanggar dan komunitas desa.

Keunikan Ponorogo juga terlihat dalam kekayaan kulinernya yang tersebar di berbagai sudut kota. Dari Sate Ponorogo yang menjadi favorit Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono hingga Dawet Jabung dan Pecel Ponorogo, kuliner ini mengakar sebagai identitas rasa masyarakat setempat.

Karakter kota ini semakin lengkap berkat pesona alam Telaga Ngebel yang terus dibenahi pemerintah daerah sehingga menjadi destinasi unggulan Bumi Reog. Bahkan, dalam waktu dekat Ponorogo akan memperkenalkan Monumen Reog dan Museum Ponorogo yang kabarnya memiliki patung lebih tinggi dari GWK di Bali.

Semua kekayaan budaya, pendidikan, kuliner, dan wisata itulah yang membuat Ponorogo menjadi daerah dengan identitas kuat dan daya tarik yang terus berkembang. Ponorogo bukan hanya Kota Reog, tetapi juga pusat tradisi sekaligus kota kreatif yang menegaskan dirinya di peta budaya nasional maupun internasional.

KEYWORD :

Kota Reog Ponorogo Jatim Kuiner Ponorogo Wisata Ponorogo Tradisi Ponorogo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :