Senin, 17/11/2025 17:15 WIB

Faktor Risiko Kanker Payudara yang Sering Tidak Disadari





Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan bagi perempuan.

Ilustrasi kanker payudara (Foto: Ubaid E Alyafizi/Unsplash)

Jakarta, Jurnas.com - Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan bagi perempuan. Banyak orang mengenal faktor risikonya, tetapi beberapa hal sering tidak disadari. Pemahaman yang benar penting untuk deteksi dini.

Salah satu faktor yang sering diabaikan adalah gaya hidup sedentari. Kurang bergerak dapat memicu perubahan hormon dan metabolisme tubuh. Ini berdampak langsung pada peningkatan risiko kanker.

Konsumsi alkohol juga menjadi penyebab signifikan. Alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen yang berhubungan erat dengan pertumbuhan sel kanker payudara. Namun, banyak orang menganggap konsumsi ringan tidak berbahaya.

Berat badan berlebih, terutama setelah menopause, termasuk faktor risiko besar. Lemak tubuh yang tinggi dapat meningkatkan produksi estrogen. Kondisi ini membuat sel rentan mengalami mutasi.

Riwayat keluarga sering dianggap satu-satunya penyebab utama, padahal ini hanya sebagian. Banyak kasus kanker payudara terjadi tanpa faktor genetik. Artinya, gaya hidup dan lingkungan sangat berpengaruh.

Paparan radiasi, baik dari lingkungan maupun medis, juga termasuk faktor risiko. Sinar radiasi dapat merusak DNA pada sel payudara. Jika kerusakan tidak diperbaiki tubuh, risiko kanker meningkat.

Faktor hormonal juga memainkan peran penting. Obat pengganti hormon pada perempuan menopause dapat memengaruhi risiko. Karena itu, penggunaan terapi hormon harus diawasi ketat dokter.

Pola makan tinggi lemak jenuh turut berkontribusi. Makanan cepat saji dan gorengan dapat memengaruhi metabolisme tubuh. Jika berlangsung lama, risiko mengalami kanker meningkat.

Kurangnya pemahaman tentang pemeriksaan payudara mandiri juga jadi masalah. Banyak perempuan tidak terbiasa memeriksa perubahan kecil pada payudara. Padahal, deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa.

Stres kronis juga disebut dapat memengaruhi kesehatan payudara. Tekanan emosional yang berlangsung lama dapat mengganggu sistem imun. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.

Faktor usia berpengaruh besar. Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah 50 tahun. Namun, perempuan muda tetap tidak boleh menganggap remeh.

Kesadaran terhadap faktor risiko yang sering diabaikan perlu terus ditingkatkan. Perubahan gaya hidup sederhana dapat mengurangi risiko secara signifikan. Mengutamakan deteksi dini selalu menjadi langkah terbaik.

KEYWORD :

risiko kanker payudara penyebab kanker payudara pencegahan kanker payudara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :