Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, saat menjadi keynote speaker pada Seminar Internasional bertajuk `Towards a Two-State Solution: Peran Kunci Presiden Prabowo Subianto dalam Mewujudkan Perdamaian di Gaza`. (Foto: kemenag)
Makassar, Jurnas.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar menggelar seminar internasional bertema “Towards a Two-State Solution: Peran Kunci Presiden Prabowo Subianto dalam Mewujudkan Perdamaian di Gaza” sebagai tindak lanjut dari pidato Presiden Prabowo pada Sidang Umum ke-80 PBB di New York, 23 September lalu.
Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Kampus 2 UIN Makassar, pada Senin (17/11), dan menjadi forum akademik untuk mengeksplorasi posisi Indonesia dalam mendorong solusi dua negara serta langkah diplomasi menuju perdamaian yang berkeadilan.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan bahwa pidato Presiden Prabowo di PBB telah membuka ruang diplomasi yang luas bagi Indonesia di level global.
"Presiden Indonesia menyampaikan pidato di forum internasional secara begitu aktif, tanpa teks, dan mendapatkan apresiasi luar biasa dari banyak negara. Momentum ini membuka ruang diplomasi besar bagi Indonesia, terutama dalam memperjuangkan Two-State Solution dan perdamaian global," ujarnya.
Menag menyebut bahwa rangkaian seminar internasional ini diperlukan untuk mengurai gagasan presiden menjadi langkah konkret.
"Kita ingin menjelaskan posisi Indonesia secara akademik dan diplomatik, agar dunia memahami arah kebijakan luar negeri Indonesia dalam isu perdamaian," katanya.
Ia menambahkan bahwa rangkaian serupa akan digelar di Medan, Surabaya, dan Jakarta dengan pembahasan yang menyesuaikan konteks masing-masing wilayah.
"Kita tidak dapat bekerja sendiri. Ini bukan lagi era the power of I, melainkan the power of we. Diplomasi modern adalah diplomasi kolaborasi," tegasnya.
Keluaran dari seminar ini akan diwujudkan dalam bentuk policy brief yang nantinya disampaikan kepada lembaga internasional melalui Kementerian Luar Negeri.
"Kita harus membantu pak Prabowo untuk memikirkan detil-detil mewujudkan statmen positif pak prabowo di dunia internasional tersebut," tambahnya.
Rektor UIN Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, menegaskan bahwa seminar ini merupakan prakarsa langsung dari Menteri Agama dan menjadi seminar internasional pertama yang secara khusus mengkaji kontribusi Presiden Prabowo terhadap upaya perdamaian dunia.
“Saya ingin menyampaikan, apa yang kita harapkan dari seminar ini? Bagaimana ikhtiar kita membawa semangat dan keberhasilan diplomasi politik ke meja diplomasi akademik? Inilah yang menjadi perhatian dan atensi Menteri Agama. Dan ini adalah visi beliau, kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak kasat mata dan belum terpikirkan sebelumnya," ucap Hamdan.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan menghasilkan rumusan akademik yang berguna bagi pemerintah serta memperkuat jejaring akademik internasional. Menurutnya, di tengah isu kemanusiaan global yang kerap terabaikan, pidato Presiden Prabowo di PBB menghadirkan optimisme baru.
“Harapan itu muncul dan membawa optimisme baru bagi dunia. Karena itu, seminar ini merupakan upaya memperkuat gagasan besar tersebut.”
Seminar ini turut menghadirkan sejumlah pembicara, termasuk Prof. Robert W. Hefner dari Boston University, aktivis dan jurnalis Palestina Revda Selver Iseric, serta Ustad Das’ad Latif selaku akademisi dan ulama.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Menteri Agama Nasaruddin Umar Prabowo Subianto Perdamaian di Gaza


















