Konferensi pers KPPTI 2025 (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) akan menggelar Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) atau Indonesia Higher Education Summit (HES) 2025, yang akan berlangsung di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada 19–21 November 2025.
Tidak kurang dari seribu delegasi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri, swasta, kedinasan, maupun luar negeri dijadwalkan hadir untuk memperkuat kolaborasi dan mempercepat transformasi menuju kampus berdampak.
Agenda akbar ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Dewan Pendidikan Tinggi (DPT).
Kegiatan ini juga melibatkan Forum Rektor Indonesia (FRI), Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), serta Unesa (sebagai tuan rumah) dan perguruan tinggi di wilayah Surabaya.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdiktisaintek, Khairul Munadi mengatakan KPPTI 2025 bertujuan memperkuat ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif, adaptif, kolaboratif, dan berdampak.
Bantuan PP-PTS Diluncurkan, Simak Syaratnya
"Konsolidasi dimaknai sebagai penyelarasan arah, kebijakan, dan visi bersama, sedangkan penguatan ekosistem menekankan kolaborasi nyata, pembelajaran bersama, serta berbagi praktik baik," kata Dirjen Khairul.
Tema ini menjadi komitmen bersama untuk memastikan kontribusi pendidikan tinggi bagi pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Dirjen Dikti menambahkan bahwa saat ini pendidikan tinggi Indonesia tengah berada pada fase penting dalam sejarah pembangunan nasional.
Tiga jalur pendidikan tinggi yaitu akademik, vokasi, dan profesi memegang peran strategis dalam mencetak sumber daya manusia unggul, menghasilkan riset dan inovasi, serta menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat sesuai semangat Asta Cita.
Tema besar tersebut diterjemahkan ke dalam sejumlah subtema yang mencakup berbagai aspek strategis pendidikan tinggi, meliputi otonomi dan tata kelola berdaya saing; kepemimpinan transformasional; inovasi pembelajaran dan digitalisasi; serta internasionalisasi dan daya saing global.
Tenaga Ahli Mendiktisaintek T. Basaruddin menyebut mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dalam kacamata yang lebih luas yakni perguruan tinggi, adalah aset berharga negara yang harus diberdayakan.
"Melalui KPPTI, semangat ini diwujudkan dengan menghadirkan ruang kolaborasi, pertukaran gagasan, dan inovasi antar seluruh pemangku kepentingan pendidikan tinggi," ujar Basaruddin.
Ajang ini juga akan membahas terkait riset, inovasi, dan hilirisasi; kampus untuk pembangunan berkelanjutan; keterserapan lulusan dan relevansi pendidikan; hingga keberlanjutan finansial dan kemandirian perguruan tinggi.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
KPPTI 2025 Program Kemdiktisaintek Dirjen Dikti Khairul Munadi



























