Minggu, 16/11/2025 21:27 WIB

Benarkah Lubang Hitam Ada? Ini Penjelasan Ilmiahnya





Lubang hitam kerap menjadi bahan perdebatan antara ilmu pengetahuan dan teori konspirasi.

Ilustrasi lubang hitam atau black hole (Foto: Pexels/Iceberg San)

Jakarta, Jurnas.com - Lubang hitam kerap menjadi bahan perdebatan antara ilmu pengetahuan dan teori konspirasi. Sebagian orang percaya lubang hitam hanyalah konsep fiksi yang dilebih-lebihkan oleh ilmuwan. Namun, penelitian modern justru menunjukkan bukti kuat keberadaannya.

Menurut NASA, lubang hitam terbentuk ketika bintang masif runtuh di akhir masa hidupnya. Runtuhan tersebut menciptakan titik dengan gravitasi ekstrem yang bahkan cahaya pun tidak dapat keluar darinya. Fenomena inilah yang membuat lubang hitam sulit diamati secara langsung.

Meski tak terlihat, lubang hitam dapat dideteksi melalui efeknya terhadap benda di sekitarnya. Para astronom mengamati gerakan bintang yang berputar sangat cepat di sekitar ruang kosong. Gerakan aneh ini menjadi indikasi kuat adanya objek bermassa besar yang dikenal sebagai lubang hitam.

Pada 2019, Event Horizon Telescope (EHT) berhasil menangkap gambar struktur bayangan lubang hitam untuk pertama kalinya. Foto tersebut berasal dari galaksi M87 dan menjadi bukti visual paling konkret tentang eksistensi lubang hitam. Para ilmuwan menyebut pencapaian ini sebagai terobosan historis dalam astronomi.

Meskipun demikian, teori konspirasi masih bertebaran di internet. Ada yang menyebut lubang hitam hanyalah visualisasi komputer atau manipulasi data. Padahal, EHT menggunakan delapan teleskop dari berbagai negara, sehingga datanya saling terverifikasi.

Beberapa konspirasi lain menyebut lubang hitam adalah portal antardimensi. Hingga kini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Lubang hitam tetap dipahami sebagai objek astrofisika ekstrem, bukan pintu ke dunia lain.

Lubang hitam juga kerap dikaitkan dengan kiamat atau ancaman pada Bumi. NASA menegaskan bahwa tidak ada lubang hitam yang berbahaya berada dekat tata surya. Jarak lubang hitam terdekat, V616 Monocerotis, berada sekitar 3.300 tahun cahaya, terlalu jauh untuk memberikan dampak langsung.

Konspirasi lainnya menyatakan bahwa CERN dapat menciptakan lubang hitam yang menelan Bumi. Para fisikawan menjelaskan bahwa jika pun lubang hitam mikro muncul, ukurannya akan sangat kecil dan langsung menguap melalui radiasi Hawking. Ini membuatnya tidak berbahaya bagi Bumi.

Ilmuwan terus meneliti lubang hitam untuk memahami fisika ekstrem alam semesta. Fenomena seperti gelombang gravitasi yang terdeteksi LIGO pada 2015 menunjukkan bahwa dua lubang hitam dapat bertabrakan. Penemuan ini memberikan bukti tambahan bahwa lubang hitam benar-benar ada.

Lubang hitam bahkan menjadi laboratorium kosmik untuk mempelajari relativitas umum Einstein. Setiap observasi baru membantu menguji teori gravitasi pada kondisi paling ekstrem. Ini membuka peluang bagi pemahaman baru tentang struktur alam semesta.

Dengan bukti observasi yang kuat, keberadaan lubang hitam tidak dapat dibantah secara ilmiah. Teori konspirasi yang beredar lebih sering muncul karena minimnya pemahaman publik tentang fisika astrofisika. Namun, ilmu pengetahuan terus bergerak, memberikan penjelasan berdasarkan data, bukan spekulasi.

KEYWORD :

lubang hitam black hole teori konspirasi black hole bukti black hole NASA




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :