Minggu, 16/11/2025 20:06 WIB

Penyebab Gagal Ginjal yang Paling Umum dan Harus Diwaspadai





Penyakit gagal ginjal kerap muncul secara perlahan tanpa gejala yang jelas pada tahap awal.

Ilustrasi gagal ginjal (Foto: Solopos)

Jakarta, Jurnas.com - Penyakit gagal ginjal kerap muncul secara perlahan tanpa gejala yang jelas pada tahap awal. Banyak orang baru menyadarinya ketika fungsi ginjal sudah menurun drastis.

Sebenarnya, kondisi ini seringkali dapat dicegah jika faktor risikonya lebih dini dikendalikan. Sebab, salah satu pemicu utama gagal ginjal ialah hipertensi kronis.

Tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah pada ginjal menebal dan rusak secara perlahan. Lama kelamaan ginjal tidak mampu menyaring darah dengan optimal.

Selain hipertensi, diabetes juga menjadi biang kerok terbesar masalah ginjal. Kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah kecil di ginjal dan mengganggu filtrasi. Menurut WHO, diabetes penyebab hampir 40 persen kasus gagal ginjal di dunia.

Kebiasaan mengonsumsi obat anti-nyeri tertentu dalam jangka panjang juga meningkatkan risiko. Obat golongan NSAID seperti ibuprofen dapat mengganggu aliran darah ke ginjal jika digunakan berlebihan. Karena itu, disarankan menggunakan obat ini hanya sesuai dosis dan durasi yang dianjurkan.

Dehidrasi berulang juga menjadi faktor yang sering diabaikan. Kekurangan cairan membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah. Jika berlangsung terus-menerus, jaringan ginjal bisa mengalami kerusakan.

Konsumsi garam berlebih adalah penyebab lain yang jarang disadari. Garam memicu retensi cairan dan meningkatkan tekanan darah. Dua hal ini menjadi kombinasi yang ideal bagi kerusakan ginjal.

Makanan tinggi pengawet dan pemanis buatan turut memberikan beban tambahan pada ginjal. Beberapa penelitian menyebutkan pengawet tertentu dapat meningkatkan risiko batu ginjal dan inflamasi. Meski aman dalam jumlah wajar, konsumsi berlebihan tetap dapat berdampak jangka panjang.

Kebiasaan merokok juga memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan ginjal. Nikotin mempersempit pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke ginjal. Dikatakan bahwa perokok memiliki risiko penyakit ginjal lebih tinggi dibanding non-perokok.

Kurang aktivitas fisik menjadi penyebab tidak langsung. Gaya hidup sedentari meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan hipertensi yang berujung pada gangguan ginjal. Karena itu, gerak aktif 30 menit sehari sangat dianjurkan.

Paparan bahan kimia tertentu seperti logam berat juga bisa mempercepat kerusakan ginjal. Industri dengan paparan cadmium, merkuri, atau timbal menunjukkan angka gangguan ginjal lebih tinggi. Pemakaian alat pelindung menjadi hal wajib bagi pekerja sektor tersebut.

Faktor usia dan riwayat keluarga juga tidak bisa diabaikan. Semakin tua usia seseorang, semakin turun kemampuan ginjal untuk bertahan dari tekanan metabolik. Jika ada riwayat penyakit ginjal dalam keluarga, risiko meningkat dua kali lipat.

Dengan memahami penyebab penyakit gagal ginjal, kita bisa lebih waspada sejak dini. Pemeriksaan rutin, pola makan sehat, dan gaya hidup aktif membantu menurunkan risiko secara signifikan. Ginjal bekerja tanpa henti setiap hari. Karena itu, merawatnya bukan pilihan, melainkan keharusan.

KEYWORD :

penyebab gagal ginjal faktor risiko ginjal rusak cara mencegah gagal ginjal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :