Ilustrasi perempuan sedang minum kopi (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)
Jakarta, Jurnas.com - Konsumsi kopi kini menjadi kebiasaan harian banyak orang. Dari pekerja kantoran hingga mahasiswa, secangkir kopi sering dianggap penyemangat. Namun, konsumsi berlebih dapat menimbulkan risiko pada kesehatan ginjal.
Kafein adalah komponen utama dalam kopi yang memengaruhi sistem saraf. Dikatakan bahwa kafein bekerja menstimulasi tubuh sehingga membuat seseorang lebih waspada. Namun, tubuh memiliki batas toleransinya.
Sejumlah penelitian menunjukkan hubungan konsumsi kopi dengan fungsi ginjal. Meskipun kopi bisa memberi beberapa manfaat, konsumsi berlebihan tetap perlu diwaspadai. Ginjal bekerja lebih keras ketika kafein terlalu tinggi dalam tubuh.
Badan Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) menetapkan batas aman kafein sekitar 400 mg per hari untuk orang dewasa sehat. Ini setara dengan 2–4 cangkir kopi tergantung jenis seduhannya. Melebihi batas ini dapat memicu gejala seperti gelisah, jantung berdebar, dan sulit tidur.
Kopi juga kerap dikonsumsi bersama gula atau krimer tinggi lemak. Gula tambahan dapat meningkatkan risiko diabetes yang kemudian memperburuk fungsi ginjal. Pemilihan jenis kopi sangat memengaruhi dampaknya pada tubuh.
Kopi instan biasanya mengandung lebih banyak gula dan bahan tambahan. Konsumsi rutin kopi instan manis dapat memperberat kerja ginjal dalam jangka panjang. Disarankan supaya memilih kopi hitam tanpa gula jika memungkinkan.
Hidrasi adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan ginjal. Kopi diketahui bersifat diuretik ringan sehingga dapat meningkatkan jumlah urin. Karena itu, konsumsi air putih tetap harus diprioritaskan.
Di samping itu, setiap orang memiliki sensitivitas berbeda terhadap kafein. Faktor genetik dapat memengaruhi kecepatan tubuh memproses kafein. Artinya, batas aman bagi setiap individu bisa tidak sama.
Bagi penderita hipertensi, konsumsi kopi harus lebih dibatasi. American Heart Association menyebut kafein dapat sementara meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal.
Untuk memilih kopi yang lebih aman, pilih biji kopi murni tanpa tambahan pemanis. Kopi seduh manual juga cenderung lebih rendah kalori. Hindari minuman kopi kekinian dengan topping berlebihan.
Jika tubuh mulai menunjukkan gejala seperti gelisah berlebihan, sakit kepala, atau gangguan tidur, mungkin ini tanda untuk mengurangi konsumsi. Tubuh biasanya memberikan sinyal ketika sudah melewati batas toleransi kafein.
Minum kopi tetap boleh, asalkan dilakukan dengan bijak. Dengan menjaga porsi dan memperhatikan hidrasi, kopi dapat tetap dinikmati tanpa menimbulkan risiko pada ginjal. Keseimbangan adalah kunci.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
batas aman kopi kopi dan kesehatan ginjal konsumsi kafein

























