Vaksin campak diberikan secara luas di seluruh dunia (FOTO: AP)
Jakarta, Jurnas.com - Campak masih menjadi salah satu penyakit paling mudah menular di dunia. Dikatakan, tingkat penularannya begitu tinggi sehingga satu orang sakit dapat menginfeksi 12–18 orang lainnya. Kondisi ini membuat vaksinasi menjadi langkah perlindungan utama.
Campak bukan hanya soal ruam merah yang muncul di kulit. Penyakit ini dapat menyebabkan pneumonia, diare berat, dan radang otak. Komplikasi akibat campak bisa sangat fatal terutama pada anak usia dini.
Vaksin campak yang biasanya diberikan dalam bentuk MMR bekerja dengan merangsang tubuh membentuk antibodi. Antibodi inilah yang menjadi tameng ketika anak terpapar virus campak. Efektivitas vaksin ini mencapai 93–97 persen.
Imunisasi Masif, Angka Campak dan Rubella Rendah
Pemerintah Indonesia telah menetapkan jadwal imunisasi campak yang dimulai sejak usia sembilan bulan. Jadwal ini dibuat berdasarkan studi efektivitas kekebalan anak Indonesia. Terlambat vaksin hanya meningkatkan risiko.
Herd immunity juga memainkan peranan besar. Jika mayoritas anak terlindungi, penyebaran virus dapat ditekan. Adapun angka cakupan ideal mencapai minimal 95 persen populasi anak.
Tidak divaksin berarti anak rentan terhadap wabah. Setiap tahun, CDC mencatat ada negara yang kembali mengalami lonjakan kasus karena rendahnya cakupan imunisasi. Ini membuktikan bahwa campak tetap berbahaya.
Sayangnya, hoaks soal vaksin masih kerap beredar. WHO berulang kali menegaskan bahwa vaksin tidak menyebabkan autisme atau gangguan tumbuh kembang. Misinformasi hanya membuat anak tidak terlindungi.
Orang tua juga perlu mengecek buku KIA atau catatan imunisasi. Banyak kasus anak yang ternyata belum mendapatkan dosis lengkap. Padahal, kelengkapan dosis sangat menentukan efektivitas vaksin.
Sebelum vaksin, anak perlu dipastikan dalam kondisi sehat. Orang tua disarankan memberi tahu tenaga kesehatan jika anak sedang demam atau memiliki alergi tertentu. Ini untuk memastikan vaksinasi berjalan aman.
Persiapan mental anak juga tidak kalah penting. Bunda dapat mengajak bicara si kecil dan menjelaskan bahwa vaksin membantu tubuh tetap kuat. Pengalaman positif membuat mereka tidak trauma di kesempatan berikutnya.
Proses edukasi tentang imunisasi semestinya dilakukan terus-menerus. Semakin banyak orang tua memahami manfaat vaksin, semakin kuat perlindungan masyarakat secara keseluruhan. Informasi yang benar harus selalu diutamakan.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
vaksin campak anak manfaat vaksin MMR imunisasi campak























